Senin, 01 Desember 2014

LAPORAN POSISI KEUANGAN



LAPORAN POSISI KEUANGAN
A.    Pengertian Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan atau sering disebut neraca melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu.[1] Laporan ini merupakan sumber informasi utama tentang posisi keuangan entitas karena merangkum elemen-elemen yang berhubungan dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Kegunaan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai resiko-resiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
1.      Mengevaluasi struktur pendanaan
Dalam hal ini yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2.      Menganalisis liquiditas
Liquiditas adalah seberapa cepat waktu yang diperlukan sampai suatu aset dapat terealisasi atau dikonversi menjadi kas, atau suatu liabilitas dapat terbayar.
3.      Menilai solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Biasanya hal ini dapat diukur dengan tingkat utang jangka panjang yang dimiliki entitas.
4.      Menilai fleksibilitas keuangan
Liquiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibiitas keuangan entitas, yaitu dengan mengukur kemampuan entitas dengan mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.
Keterbatasan
Ada beberapa keterbatasan dalam laporan posisi keuangan dan keterbatasan ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1.      Pemilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan terdepresiasi bukan pada nilai kininya.
2.      Tidak diperkenankan mengakui aset takberwujud yang mengandung nilai manfaat, namun sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasilkan secara internal.
3.      Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off balance sheet.
4.      Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur dilaporan posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan estimasi.

B.     Elemen Laporan Posisi Keuangan

1.      Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2.      Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas mas kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3.      Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas dikurangi semua liabilitas.

C.    Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan
Aset dan Liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang dapat memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, liquiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan, sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan berdasarkan karakteristik operasi entitas.
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas menyajikan aset sebagai aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam laporan posisi keuangan.
Dengan demikian artinya ketika entitas bergerak di bidang penjualan barang dan jasa dalam siklus operasi dapat diidentifikasi secara jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat karena menyajikan aset neto yang digunakan sebagai modal kerja dengan aset neto yang digunakan dalam jangka panjang.
Aset lancar dan Aset tidak lancar
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
1.      Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal.
2.      Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3.      Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu satu tahun setelah periode pelaporan.
4.      Berupa kas atau setara kas
Contoh aset lancar antara lain kas, piutang, persediaan, investasi jangka pendek, dan biaya dibayar dimuka. Pengklasifikasian terpisah antara aset lancar dan tidak lancar akan menunjukkan bagaimana suatu aset difungsikan dalam entitas.
Yang termasuk ke dalam aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
1.      Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang mencakup beberapa bentuk seperti investasi dalam obligasi dan saham, investasi dalam bentuk dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund).
2.      Aset tetap
Adalah aset yang berwujud dan digunakan dalam operasi entitas seperti tanah, gedung, mesin, dan furnitur.
3.      Aset takberwujud
Merupakan aset tanpa wujud fisik dan bukan berbentuk instrumen keuangan misalnya, hak paten, hak cipta, frinchise, dan goodwill.
4.      Aset lain yang bersifat tidak lancar
Contohnya piutang jangka panjang dan biaya dibayar dimuka jangka panjang. 
Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai jangka pendek:
1.      Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normal.
2.      Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan.
3.      Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun setelah periode pelaporan.
4.      Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya satu tahun setelah periode pelaporan.
Contoh liabilitas jangka pendek antara lain utang dagang, biaya akrual untuk biaya karyawan, atau biaya operasi lain. Siklus operasi normal yang sama diterapkan pada aset dan liabilitas. Kriteria untuk mengklasifikasikan liabilitas jangka pendek atau jangka panjang berdasarkan kondisi yang ada pada tanggal akhir periode laporan keuangan. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun setelah tanggal akhir periode akan diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar, meskipun entitas sudah melakukan perjanjian untuk pembiayaan kembali atau perpanjangan (refinancing atau rechedule) menjadi jangka panjang, namun perjanjian tersebut baru dilakukan setelah tanggal akhir peride laporan keuangan sebelum laporan keuangan terbit.
Liabilitas jangka panjang biasanya mencakup:
1.      Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bank jangka panjang.
2.      Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas seperti kewajiban pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.
3.      Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa dimasa depan seperti provisi untuk kewajiban garansi.
Infomasi Minimum dalam Laporan Posisi Keuangan
Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) penyajian laporan keuangan, informasi minimum yang harus disajikan adalah:
a.       Aset tetap
b.      Properti investasi
c.       Aset takberwujud
d.      Aset keuangan
e.       Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
f.       Persediaan
g.      Piutang dagang dan piutang lainnya
h.      Kas dan setara kas
i.        Aset yang diklasifikasi dimiliki untuk dijual termasuk kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual
j.        Utang dagang dan uang lainnya
k.      Provisi
l.        Liabilitas keuangan
m.    Liabilitas dan aset untuk pajak kini
n.      Liabilitas dan aset pajak tangguhan
o.      Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi untuk dijual
p.      Kepentingan non pengendali (sebagai bagian dari ekuitas)
q.      Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Terdapat perbedaan ketentuan mengenai informasi minimum yang harus disajikan pada laoparan posisi keuangan dengan IFRS, yaitu mengenai “pos aset biolojik”. Menurut IFRS aset biolojik merupakan pos minimum yang harus disajikan terpisah dilaporan posisi keuangan jika perusahaan memiliki aset tersebut dalam jumlah material. Sedangkan PSAK 1 tidak mensyaratkan hal tersebut karena sttandar akuntansi internasional atau IFRS yang mengatur tentang aset biolojik belum di adopsi kedalam PSAK.
D.    Format Laporan Posisi Keuangan
Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah aset dan bagian kanan adalah liabilitas dan ekuitas.
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011

Aset lancar                   Liabilitas Jangka Pendek
Aset tidak lancar          Liabilitas Jangka Panjang
                                    Ekuitas

Sementara bentuk laporan menyajikan secara berurutan kebawah mulai dari aset, liabilitas, dan ekuitas.
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011

Aset
Liabilitas
Ekuitas

Sedangkan format yang di ilustrasikan di IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai berikut.
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011

Aset tidak lancar          Ekuitas
Aset lancar                   Liabilitas Jangka Panjang
                                    Liabilitas Jangka Pendek

E.     Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan

Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Perincian subklasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK misalnya:
1.      Piutang antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha dengan pihak berelasi
2.      Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
3.      Aset tetap, di subklasifikasi terpisah menurut kelompok aset tetap, misalnya tanah, bangunan, dan peralatan.

Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga dilaporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham.



Daftar Pustaka :
Martani, Dwi, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward
Tanujaya, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Reeve, James M., Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot
Soepriyanto, Amir Abadi Jusuf, dan Chaerul D. Djakman, Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia, Jakarta :Salemba Empat, 2009.

http://rezwan-rizki.blogspot.com/2012/11/laporan-posisi-keuangan.html
(diakses pada 06 April 2014)


[1] Dwi Martani, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward Tanujaya, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hal. 126.

1 komentar:

Ximena Jimena mengatakan...

Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632   Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
Anda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.