Senin, 01 Desember 2014

NEGARA IRAN



NEGARA IRAN

A.    Sejarah Negara Iran
Meliputi negara Iran dan juga negara-negara tetangganya yang mempunyai persamaan dalam kebudayaan dan bahasa. Ketika itu, negara-negara ini diperintah oleh kekaisaran-kekaisaran seperti Media dan Akhemenid. Sassania adalah kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Kemudian Persia bergabung menjadi sebagian khilafah Islam awal.

Bangsa Iran berasal dari Ras Arya yang merupakan salah satu ras Indo-European. Migrasi bangsa Arya ke berbagai belahan bumi seperti ke Asia kecil dan India dimulai pada 2.500 Sebelum Masehi (SM). Peradaban di dataran tinggi Iran dimulai 600 tahun SM di mana saat itu terdapat 2 kerajaan yakni Parsa di sebelah Selatan dan Medes di Timur Laut Iran.

Pada tahun 550 SM, Cyrus the Great berhasil merebut 2 kerajaan Persia tersebut, namun tidak berhasil memperpanjang kekuasaannya. Pada 521 SM Raja Darius mendirikan Dinasti Achaemenid hingga Darius III. Pada 323 SM, Alexander the Great berhasil menaklukan Dinasti Achaemenid. Di masa Dinasti Parthian (Raja Mirthridates II) berhasil menjalin hubungan dengan Cina dan Roma yang dikenal dengan perdagangan sutranya (Silk Road). Pada 220 SM, Dinasti Sassanid mengakhiri kejayaan Dinasti Parthian. Setelah peperangan selama 4 abad, seiring memudarnya Kerajaan Romawi, Kerajaan Persia hancur dan diinvasi oleh Kerajaan Mesir dan Arab lainnya dan berhasil menyebarkan agama Islam.

Dari abad 7 hingga abad 16 Masehi, berbagai Dinasti keturunan Arab, Turki dan Mongol saling berkuasa yakni Dinasti Abbasid, Dinasti Saffarian, Dinasti Samanid. Pada abad ke 16 khususnya pada masa Kerajaan Savafid, tercapai masa kejayaan dalam bidang kerajinan dan pembuatan karpet. Pada abad 17 Dinasti Afshar berkuasa, namun kemudian digantikan oleh Karim Khan Zand yang mendirikan Dinasti Zand di Selatan. Di sebelah Utara Suku Qajar berhasil mematahkan Dinasti Zand dan mendirikan Dinasti Qajar hingga abad 19 dengan Rajanya yang terakhir bernama Ahmad Shah.

Pada tahun 1921, terjadi kudeta militer yang dipimpin oleh Reza Shah Pahlevi yang kemudian menjatuhkan Ahmad Shah dan mengangkat dirinya sebagai Raja Iran. Pada 1941, anaknya bernama Mohammad Reza Shah naik tahta hingga terjadi Revolusi Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Imam Khomeini pada 1979. Berbagai peristiwa menonjol sejak itu adalah pendudukan Kedubes Amerika Serikat, 1979-1981, Invasi Irak terhadap Iran pada 1980 yang menimbulkan perang selama 8 tahun (1980-1988) dan sanksi ekonomi (energi) Amerika sejak 1996.
a.      Kedatangan Islam
Setelah kekalahan Sassania ke tangan pasukan Islam, Persia kemudian diperintah oleh khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Semasa pemerintahan Abbasiyah, orang Persia memainkan peranan penting dalam menyumbang kegemilangan Islam.
Setelah pemerintahan Abbasiyah, Persia mulai mencapai kemerdekaan mereka dengan mendirikan sebuah pemerintahan dimulai dengan Thahiriyah dan disusul dengan Saffariyah, Ziyariyah dan Samaniyah. Pemerintahan-pemerintahan ini mulai menaklukkan kembali wilayah-wilayah Persia dari tangan Abbasiyah. Pada zaman Buwaihidah, Persia berhasil menaklukkan semua wilayah mereka dan juga kota Baghdad dan memenjarakan khalifah Abbasiyah. Pemerintah Buwayhidah mulai memakai kembali gelar Shah yang merupakan warisan Sassania.
b.      Zaman Pertengahan
Dinasti-dinasti yang memerintah Persia selepas ini adalah keturunan bangsa Turki dari Asia Tengah. Pada mulanya, mereka ini hanyalah tentara budak pada zaman Abbasiyah. Namun begitu, mereka menguasai administrasi khilafah Abbasiyah menyusul kelemahan khalifahnya. Setelah kejatuhan Abbasiyah, pemerintahan-pemerintahan kecil mulai naik di seluruh Iran. Antara lain yang utama ialah Thahiriyah dari Khorasan (820-872), Saffariyah di Sistan (867-903), dan Samaniyah di Bukhara (875-1005). Pada 962, seorang pegawai pasukan budak Samaniyah, Aluptigin, menaklukkan Ghazna dan mendirikan pemerintahan Ghaznawiyah.
Persia kemudian diserang dan ditaklukkan oleh pasukan Turki Utsmani yaitu tentara Seljuk Oghuz dari Amu Darya. Pimpinan mereka Tughril Beg kemudian dianugerahi sebuah jubah, hadiah dan juga gelar Raja di Timur. Ketika Iran di bawah pemerintahan Shah Malik (pengganti Tughril) (1072–1092), Iran menyaksikan penyuburan kembali kebudayaan dan kegemilangan sains mereka dan ini merupakan jasa raja muda Shah Malik yaitu Nizam al Mulk. Pada zaman ini juga, sebuah observatorium dibangun di mana Omar Khayyám, seorang ahli astrologi membuat eksperimen kalender baru. Selain itu, sekolah-sekolah agama turut dibangun di kota-kota utama. Abu Hamid Ghazali, seorang pakar teologi Islam, dan juga beberapa cendekiawan Islam di Baghdad turut dijemput meneruskan penyelidikan mereka di Iran.
Setelah kematian Shah Malik, Iran terpecah kembali pada pemerintahan-pemerintahan kecil. Pada masa inilah Genghis Khan dari Mongolia memasuki Persia dan memusnahkan kota-kotanya. Sebelum matinya, tentera Mongol telah menaklukkan Azarbaijan dan memusnahkan kota itu.
Penaklukan ini menyebabkan kehancuran yang besar bagi rakyat Iran. Sistem irigasi dimusnahkan menyebabkan beberapa permukiman terpaksa diubah. Mereka terpaksa mencari wahah sebagai sumber air. Sebagian besar penduduk Iran, terutama elaki dibunuh dan populasi Iran jatuh mendadak. Pemerintah Mongol hanya berbuat sedikit untuk memperbaiki Iran. Cucu Genghis, Hulagu Khan, menaklukkan Baghdad pada tahun 1258 dan membunuh khalifah terakhir Abbasiyah. Merajalelanya Hulagu Khan di TimTeng dijepit oleh tentara Mamluk (dari Mesir) di Palestina. Hulagu Khan kemudian kembali ke Iran dan menetap di Azerbaijan hingga kematiannya.
Pemerintah Mongol selepas ini, Ghazan Khan (1295-1304) dan juga wazirnya Rashid ad Din memulihkan kembali ekonomi Iran. Cukai untuk pekerja diturunkan, pertanian digalakkan, membangun kembali sisten irigasi dan memperbaiki keselamatan jalur perdagangan. Hasilnya, perdagangan meningkat dengan pantas dan barang dari India dan China dapat dibawa masuk ke Iran dengan senang. Ghazan kemudian diganti oleh kemenakannya Abu Said dan selepas meninggalnya Abu Said, Iran sekali lagi terpecah pada beberapa pemerintahan kecil seperti Salghuriyah, Muzaffariyah, Inju, dan Jalayiridah.
Peninggalan tentara Mongolia di bawah pimpinan Timur Lenk, seorang Mongol bangsa Turki, kemudian masuk dan menaklukkan Persia. Ia menaklukkan Transoxiana dan menjadi sultan di sana. Tidak seperti Genghis Khan, serangan Timur Lenk tejadi pelan-pelan dan tidak membawa banyak kerusakan. Ini karena tentaranya tidak sebesar tentera Genghis Khan. Namun begitu, Isfahan dan Shiraz tetap mengalami kehancuran parah. Selepas kematiannya, kesultanan ini terpecah belah tetapi kelompok-kelompok Mongolia yaitu Uzbek dan Bayundur Turkmen masih memerintah kawasan Iran hinggal bangkitnya kesultanan Safavid.
c.       Zaman Modern              
Pada zaman Safavid (1502-1736), kebudayaan Persia mulai berkembang kembali terutama pada zaman Shah Abbas I. Sebagian sejarawan berpendapat bahawa negara Iran modern didirikan oleh Kesultanan Safavid. Banyak kebudayaan Iran pada hari ini berasal dari zaman pemerintahan Safavid termasuk pengenalan aliran Syiah di Iran.
Selepas era Safavid, Iran kemudian diperintah oleh Wangsa Zand, Qajar dan akhirnya Pahlavi. Pada kurun ke-17, negara-negara Eropa mulai menjelajahi Iran dan menapakkan pengaruh mereka di sana. Akibatnya Iran mulai kehilangan beberapa wilayahnya kepada negara-negara ini menyusul beberapa perjanjian perdamaian seperti perjanjian Turkmanchai dan perjanjian Gulistan.
Pada lewat abad ke-19, Iran memasuki sebuah era baru ketika terjadinya Revolusi Konstitusi Iran, yang merupakan sebuah revolusi yang memperkenalkan sistem monarki konstitusional. Tetapi Shah Iran atau raja Iran masih berjaya mempertahankan kekuasaan mereka. Sebuah parlemen yang dinamai Majles didirikan pada 7 Oktober 1906.
Penemuan minyak mentah di wilayah Khuzestan menarik minat Inggris dan Rusia untuk meluaskan pengaruh mereka di Iran. Kedua adidaya ini bersaing untuk memonopoli minyak Iran dan akhirnya memecah belah Iran. Disebabkan kelemahan pemerintahan Iran saat itu (pemerintahan Qajar,) menangani kuasa-kuasa ini, maka terjadilah pemberontakan oleh Reza Pahlavi yang mana ia berhasil menobatkan dirinya sendiri menjadi Shah Iran yang baru dan mendirikan Dinasti Pahlavi.

B.     Geografis Negara Iran
Kota 1
Luas 1.648.000 km²
Jumlah penduduk 72.158.000 penduduk
Kepadatan Penduduk 43,8 /km²
Panjang garis pantai 2.440 km
Sekeliling 7.880 km
Harapan Hidup 71,9 Tahun
tahun rata-rata sekolah 7,2 Tahun
Indeks Pembangunan Manusia 0,702
Produk domestik bruto 241 Miliar US$
perubahan Tahunan: 5,0 % 3.340 US$ per kapita
Produk domestik bruto (PDP) 689 Miliar US$ 9.544 US$ per kapita
Inflasi 15,8 %

C.    Perekonomian Negara Iran

Mengikuti Artikel 44 dari Perlembagaan Iran, ekonomi Iran terbahagi kepada tiga sektor iaitu sektor kerajaan, sektor koperasi (kerjasama syarikat) dan sektor swasta.
Sektor kerajaan adalah meliputi industri-industri berat, perdagangan antara bangsa, perlombongan, perbankan dan insuran, rangkaian pengairan luas, komunikasi, pengangkutan awam dan lain-lain lagi. Kesemua sektor ini diletakkan dibawah penguasaan kerajaan Iran. Sektor koperasi pula meliputi kerjasama-kerjasama syarikat-syarikat dan perusahaan-perusahaan swasta yang ingin mengembangkan operasi mereka di kawasan bandar dan luar bandar. Sektor yang terakhir ialah sektor swasta yang dimana operasi mereka ialah pembinaan, pertanian, industri, perdagangan dan perkhidmatan. Operasi-operasi ini bertindak sebagai penyokong sektor kerajaan dan koperasi. Dewasa ini, peranan sektor swasta dikembangkan lagi dengan penswastaan 80 % sektor kerajaan.

a.      Sektor Ekonomi Makro
Ketika awal abad ke-21, sektor perkhidmatan merupakan sektor merupakan penyumbang terbesar dalam Keluaran Dalam Negara Kasar (KDNK) Iran. Industri kedua terbesar pula ialah perlombongan diikuti dengan pertanian. Lebih kurang 45 % dari pada pendapatan kerajaan berasal daripada hasil perlombongan minyak dan gas asli. 31 % pula merupakan hasil cukai. Defisit belanjawan Iran pula merupakan antara masalah yang kronik dan berpuncak daripada subsidi sektor-sektor industri berat yang bernilai USD 30 bilion setiap tahun (2006).
Sektor industri yang meliputi perlombongan, pembuatan dan pembinaan menyumbang kepada 42 peratus KDNK dan menggaji 31 peratus tenaga buruh Iran. Hasil perlombongan terutamanya petroluem merupakan ekspot utama Iran (89 peratus daripada jumlah keseluruhan) tetapi menggunakan kurang daripada 1 peratus tenaga buruh. Kerajaan iran telah lama memperbagaikan ekonomi Iran dengan membuat pelaburan dalam industri otomobil, industri angkasa lepas, elektronik, petro-kimia dan nuklear. Iran juga mempunyai potensi yang besar dalam perlombongan, pelancongan, dan juga informasi teknologi.
·         Pertanian
Peta mengenai tanaman utama iran. Pada tahun 1997 sahaja, hasil kasar pertanian berjumlah Dolar Amerika 25 bilion.
Satu per empat daripada jumlah eksport Iran (tidak termasuk eksport petroleum) adalah daripada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang kepada 11 peratus KDNK Iran pada tahun 2004 dan menggunakan 23 peratus daripada tenaga buruh. Sejak tahun 1979, pertanian komersil mula menggantikan pertanian berskala kecil. Hasil keluaran kasar pertanian pula berjumlah 25 bilion Dolar Amerika pada tahun 1997.
Tanaman utama Iran ialah gandum, beras dan bali. Namun begitu, bekalan gandum dan beras gagal memenuhi permintaan tempatan menyebabkan bahan ini diimpor masuk. Tanaman-tanaman utama lain ialah ubi kentang, legum, sayur-sayuran, buah-buahan, tebu dan rempah ratus. Terdapat juga penternakan lebah untuk sumber madu dan juga ladang ladang sutera untuk penghasilan sutera. Sumber ternakan utama pula ialah kambing, lembu, ayam, telur dan hasil tenusu. Ekspor pertanian utama Iran ialah buah-buahan, makanan yang diproses dan rempah.
·         Perkilangan
Industri berat mula diperkenalkan di Iran pada 1920-an dan berkembang dengan pesatnya. Namun begitu, Perang Iran-Iraq memusnahkan banyak infrastruktur-infrastruktur industri berat di Iran seperti pusat penapisan minyak di Abadan. Antara kesan lain daripada perang ini ialah kemunculan industri-industri pembuatan kecil yang menggantikan peranan industri-industri besar terutamanya dalam pembuatan senjata api dan keperluan ketenteraan.
Pada hari ini, industri pembuatan utama Iran ialah petro kimia, keluli, dan juga pembuatan bahan tembaga. Industri lain termasuklah industri otomobil, barangan elektrik dan komunikasi, simen, pembuatan jentera, perkilangan kertas, getah, karpet, dan farmasi
Selain itu, Iran juga turut maju dan dihadapkan dalam industri pertahanan dan ketenteraan. Sejak tahun 1992, Organisasi Industri Pertahanan Iran telah berjaya mengeluarkan kereta kebal, pesawat pejuang, peluru berpandu, dan juga kapal selam. Pada tahun 2006, Iran mengimpor pengeluaran industri ini ke 57 negara di seluruh dunia termasuklah negara-negara NATO. Hasil dagangan ini bernilai AS $100 juta (AS $ 1 = RM 3.4551)
·         Petroleum Dan Gas Asli
Minyak mentah pertama kalinya dijumpai di Iran. Sejak detik itu, perdagangan minyak menjadi tulang belakang ekonomi Iran. Pada tahun 70an, Iran merupakan pengeluar petroleum ke-empat terbesar dunia. Selepas Revolusi Iran pada tahun 1979, kerajaan Iran melancarkan projek pemeliharaan minyak dengan mengurangkan pengeluarannya. Perang Iran-Iraq yang tercetus pada tahun berikutnya memusnahkan banyak infrastruktur penggalian dan penapisannya menyebabkan pengeluaran minyak menurun. Namun begitu, pada lewat 1980an, pengeluaran minyak Iran meningkat semula berikutan pembaik pulih infrastruktur minyaknya dan juga penemuan telaga minyak baru di Teluk Parsi. Pada tahun 2004, perangkaan pengeluaran minyak Iran setahun ialah 1.4 bilion tong minyak yang membawa keuntungan bersih berjumlah AS$ 50 bilion. Iran juga turut mempunyai simpanan gas asli kedua terbesar di dunia (15 % daripada simpanan gas asli dunia) dan kebanyakannya digunakan untuk tujuan domestik.
·         Perlombongan
Sektor perlombongan Iran merupakan antara sektor yang kurang berkembang berbanding dengan sektor-sektor lain. Hasil pengeluaran kasar bahan mineralnya adalah kurang daripada 0.6 peratus KDNK Iran. Faktor-faktor utama yang menghadkan sektor ini ialah kekurangan infrastruktur yang sesuai, kesulitan dalam eksplorasi, dan juga kawalan kerajaan dalam sumber alam.
Walaupun petroleum merupakan perlombongan utama, lebih kurang 75 peratus tenaga buruh di sektor perlombongan bekerja di sektor bukan petroleum. Sektor perlombongan ini termasuklah arang batu, emas, uranium, garam, bijih besi dan lain lain lagi. Lombong tembaga di Sar Cheshmah di Wilayah Kerman merupakan lombong tembaga kedua terbesar di dunia. Iran juga mempunyai simpanan bijih besi yang besar di Iran Tengah.
Referensi:

Tidak ada komentar: