Senin, 01 Desember 2014

NEGARA MADAGASKAR



NEGARA MADAGASKAR
     
A.    Sejarah Negara Madagaskar
Republik Madagaskar, dalam bahasa Malagasy Repoblikan'I Madagasikara, adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Selain pulau utama, beberapa pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini, yaitu Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin Island, dan Bassas da India. Walaupun secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi, dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu. Untuk menyebut bahasa dan bangsanya dipakai nama "Malagasy".
Secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika. Pertama kali terpisah dari anak benua India, pulau ini bergerak makin mendekati benua itu. Pulau ini adalah daratan tua, sama seperti Australia, sehingga tanahnya kahat bahan mineral akibat tidak adanya aktivitas vulkanik. Kebanyakan tanahnya berwarna merah, menunjukkan keadaan tanah yang telah melapuk.
Akibat isolasi ratusan juta tahun tersebut, flora dan fauna Madagaskar sangat khas dan banyak spesies endemik ditemukan di sana. Keadaan ini mirip dengan yang terjadi pada Pulau Sulawesi.
Manusia pertama yang menghuni Madagaskar berasal dari Nusantara, dan diperkirakan akibat hubungan dagang masyarakat Nusantara ke pantai timur Afrika pada awal-awal abad Masehi. Berdasarkan bukti leksiko statistika dan linguistika, bahasa Malagasi masih termasuk paling dekat dengan bahasa Maanyan, dan tergolong rumpun bahasa Austronesia. Etnis pribumi sendiri seperti Merina dan Betsileo adalah penutur bahasa Austronesia dengan fenotipe yang sering serupa dengan penduduk Indonesia dan Filipina. Seiring dengan peningkatan perdagangan, masyarakat dari pantai timur Afrika bermigrasi ke pulau ini. Penduduk Madagaskar sekarang adalah campuran dari kedua kelompok tersebut dengan berbagai derajat. Walaupun berbeda asal-usul, semua warga berbicara dengan bahasa yang sama, walaupun berbeda dialek.

B.     Geografis Negara Madagaskar
Kota 1
Luas 587.040 km²
Jumlah penduduk 19.398.000 penduduk
 Bagan Kepadatan Penduduk 33,0 /km²
Panjang garis pantai 4.828 km
Harapan Hidup 61,2 Tahun
tahun rata-rata sekolah  5,2 Tahun
Indeks Pembangunan Manusia 0,435
Produk domestik bruto 7 Miliar US$ perubahan Tahunan: 5,6 % 339 US$ per kapita
Produk domestik bruto (PDP) 21 Miliar US$ 1.087 US$ per kapita
Inflasi 6,9 %

C.    Perekonomian Negara Madagaskar
            Madagaskar merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Perekonomian Madagaskar sangat bergantung pada pertanian, pertambangan, perikanan, dan produksi pakaian. Salah satu produk paling terkenal dari Madagaskar adalah vanilla, yang berasal dari anggrek dan digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Rempah vanilla minimal membutuhkan waktu dua tahun untuk tumbuh hingga mempunyai nilai jual yang cukup mahal.
            Meskipun harga jual vanilla relatif mahal, namun Malagasy hanya menghasilkan sekitar $1 US per hari, dan 70% Malagasy hidup di bawah garis kemiskinan. Hampir setengah dari anak-anak Madagaskar di bawah umur 5 tahun mengalami kekurangan gizi.
            Mengapa Madagaskar sangat miskin? Ada beberapa alasan. Sewaktu di bawah kepemimpinan diktator, Didier Ratsiraka, pemerintah korupsi dan mencuri banyak uang bantuan dari negara-negara lain. Kolonialisme ekonomi oleh bangsa Perancis menyebabkan ekonomi sangat bergantung pada perambahan sumber daya alam (penebangan kayu, pertambangan, dan penangkapan ikan) yang seringkali tidak memberikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang oleh karena kehabisan sumber daya alam. Kurangnya infrastruktur, terutama jalan raya, menyebabkan para petani kesulitan membawa hasil pertanian mereka ke pasar, dan kondisi geografi Madagaskar yang terisolasi di dunia mengakibatkan mahalnya ongkos perdagangan. Semua produk Madagaskar yang akan dijual atau kebutuhan yang akan dibeli ke dan dari negara lain harus diangkut menggunakan pesawat atau kapal. Sistem pendidikan yang lemah menyulitkan kaum muda Malagasy mendapatkan pekerjaan di luar sektor pertanian dan sangat sedikit penduduk Madagaskar yang memiliki akses teknologi atau internet. Pada akhirnya, kerusakan lingkungan mengurangi kemampuan para petani Madagaskar untuk menghasilkan makanan dalam jumlah banyak. Faktor-faktor ini menyebabkan kemiskinan Madagaskar.
            Namun, tidak seluruh sektor ekonomi mengalami kegagalan. Pada tahun 2005 Madagaskar menemukan sumber cadangan minyak bumi dalam jumlah besar. Minyak bumi inilah yang mungkin akan menjadi masa depan perekonomian Madagaskar disertai pertambangan batu permata (di Madagaskar terdapat banyak batu safir), dan kepariwisataan. Bidang kepariwisataan alam, yaitu suatu bentuk kepariwisataan yang meminimalkan perusakan lingkungan, diharapkan dapat membantu perekonomian Madagaskar sambil melindungi wilayah alamiah dan kehidupan margasatwanya.

Refensi :

Tidak ada komentar: