“NEGARA MADAGASKAR”
A.
Sejarah Negara Madagaskar
Republik
Madagaskar, dalam bahasa Malagasy Repoblikan'I Madagasikara, adalah
sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Pulau
Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Selain pulau utama, beberapa
pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini, yaitu Pulau Juan de
Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin Island, dan Bassas da
India. Walaupun secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi,
dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu. Untuk
menyebut bahasa dan bangsanya dipakai nama "Malagasy".
Secara
geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika.
Pertama kali terpisah dari anak benua India, pulau ini bergerak makin mendekati
benua itu. Pulau ini adalah daratan tua, sama seperti Australia, sehingga
tanahnya kahat bahan mineral akibat tidak adanya aktivitas vulkanik. Kebanyakan
tanahnya berwarna merah, menunjukkan keadaan tanah yang telah melapuk.
Akibat
isolasi ratusan juta tahun tersebut, flora dan fauna Madagaskar sangat khas dan
banyak spesies endemik ditemukan di sana. Keadaan ini mirip dengan yang terjadi
pada Pulau Sulawesi.
Manusia
pertama yang menghuni Madagaskar berasal dari Nusantara, dan diperkirakan
akibat hubungan dagang masyarakat Nusantara ke pantai timur Afrika pada
awal-awal abad Masehi. Berdasarkan bukti leksiko statistika dan linguistika, bahasa
Malagasi masih termasuk paling dekat dengan bahasa Maanyan, dan tergolong rumpun
bahasa Austronesia. Etnis pribumi sendiri seperti Merina dan Betsileo adalah
penutur bahasa Austronesia dengan fenotipe yang sering serupa dengan penduduk
Indonesia dan Filipina. Seiring dengan peningkatan perdagangan, masyarakat dari
pantai timur Afrika bermigrasi ke pulau ini. Penduduk Madagaskar sekarang
adalah campuran dari kedua kelompok tersebut dengan berbagai derajat. Walaupun
berbeda asal-usul, semua warga berbicara dengan bahasa yang sama, walaupun
berbeda dialek.
B.
Geografis Negara Madagaskar
Kota 1
Luas 587.040 km²
Jumlah penduduk 19.398.000
penduduk
Bagan Kepadatan
Penduduk 33,0 /km²
Panjang garis pantai 4.828
km
Harapan Hidup 61,2
Tahun
tahun rata-rata sekolah 5,2 Tahun
Indeks Pembangunan Manusia 0,435
Produk domestik bruto 7 Miliar
US$ perubahan Tahunan: 5,6 % 339
US$ per kapita
Produk domestik bruto (PDP) 21
Miliar US$ 1.087 US$ per
kapita
Inflasi 6,9 %
C.
Perekonomian Negara Madagaskar
Madagaskar merupakan salah satu
negara termiskin di dunia. Perekonomian Madagaskar sangat bergantung pada
pertanian, pertambangan, perikanan, dan produksi pakaian. Salah satu produk
paling terkenal dari Madagaskar adalah vanilla, yang berasal dari anggrek dan
digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Rempah vanilla minimal membutuhkan waktu
dua tahun untuk tumbuh hingga mempunyai nilai jual yang cukup mahal.
Meskipun harga jual vanilla relatif
mahal, namun Malagasy hanya menghasilkan sekitar $1 US per hari, dan 70%
Malagasy hidup di bawah garis kemiskinan. Hampir setengah dari anak-anak Madagaskar
di bawah umur 5 tahun mengalami kekurangan gizi.
Mengapa Madagaskar sangat miskin?
Ada beberapa alasan. Sewaktu di bawah kepemimpinan diktator, Didier Ratsiraka,
pemerintah korupsi dan mencuri banyak uang bantuan dari negara-negara lain. Kolonialisme
ekonomi oleh bangsa Perancis menyebabkan ekonomi sangat bergantung pada
perambahan sumber daya alam (penebangan kayu, pertambangan, dan penangkapan
ikan) yang seringkali tidak memberikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang oleh
karena kehabisan sumber daya alam. Kurangnya infrastruktur, terutama jalan
raya, menyebabkan para petani kesulitan membawa hasil pertanian mereka ke
pasar, dan kondisi geografi Madagaskar yang terisolasi di dunia mengakibatkan
mahalnya ongkos perdagangan. Semua produk Madagaskar yang akan dijual atau
kebutuhan yang akan dibeli ke dan dari negara lain harus diangkut menggunakan
pesawat atau kapal. Sistem pendidikan yang lemah menyulitkan kaum muda Malagasy
mendapatkan pekerjaan di luar sektor pertanian dan sangat sedikit penduduk
Madagaskar yang memiliki akses teknologi atau internet. Pada akhirnya,
kerusakan lingkungan mengurangi kemampuan para petani Madagaskar untuk
menghasilkan makanan dalam jumlah banyak. Faktor-faktor ini menyebabkan
kemiskinan Madagaskar.
Namun, tidak seluruh sektor ekonomi
mengalami kegagalan. Pada tahun 2005 Madagaskar menemukan sumber cadangan
minyak bumi dalam jumlah besar. Minyak bumi inilah yang mungkin akan menjadi
masa depan perekonomian Madagaskar disertai pertambangan batu permata (di Madagaskar
terdapat banyak batu safir), dan kepariwisataan. Bidang kepariwisataan alam,
yaitu suatu bentuk kepariwisataan yang meminimalkan perusakan lingkungan,
diharapkan dapat membantu perekonomian Madagaskar sambil melindungi wilayah
alamiah dan kehidupan margasatwanya.
Refensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar