Senin, 01 Desember 2014

TEORI PRODUKSI



TEORI PRODUKSI

Dosen :
Nurlaili, M.A

Disusun oleh :
Johan Saputra       (1221040082)
Ranita Pranika      (1221040073)
Dian Eka Wati      (1221040109)
Gilang Goemerlang(1221040081)




EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2013



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirohim
Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW, juga keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.
Makalah ini berisi tentang “Teori Produksi” yang terkait dengan Mikro Ekonomi. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam mikro ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti, berdiskusi dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahasiswa(i) jurusan Manajemen Ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi.
Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan selama makalah ini dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.


Bandar lampung, November 2013


Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar …………………...…………………………….…………………………….i
Daftar Isi …………………………………...……………………………………………..….ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ………………………...…………………..………….……………..1
B.     Tujuan …………………………………..…………………………….……………...1
C.    Rumusan Masalah ………………...………………………………………................1

BAB II : PEMBAHAS
AN
A.    Teori Produksi ……………………………………………………………………… 2
B.     Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi ……………...………………………… 2
C.    Fungsi  Produksi ……………………………………………………………………. 4
D.    Teori produksi dengan Satu Faktor Berubah ……………………………………. 6

BAB III: PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...………… 10
 




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli dipasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harganya naik.
Sekarang sudah tiba waktuntya untuk mengalihkan perhatian kepada soal penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. Salah satu factor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Factor ini adalah factor yang sangat penting dalam menentukan penawaran.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana factor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahsilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.
B.     Tujuan
Memahami tentang menafsirkan, menganalisa dan mengevaluasi konsep dan prinsip perilaku produsen.
C.    Rumusan Masalah

ü  Perusahaan Ditinjau dari sudut ekonomi.
ü  Fungsi produksi.
ü  Teori produksi dengan satu faktor berubah.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
A)      Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
B)      Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
C)      Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.

B.     Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi.

     I.          Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan keuntungan
          Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
            Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya untuk memproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah :”bagaimanakah komposisi dari factor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing factor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan”.
    II.            Cara Mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen yaitu :.
Ø  Fungsi produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
-          Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
-          Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Ø  Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
-          Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
-          Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.

Ø  Jangka pendek dan Jangka panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis menjadi dua yaitu jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek.
Jangka panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat produksi lainnya dan bangunan perusahaan.
Ø  firma dan Industri
Satu hal yang penting perlu diterangkan adalah perbedaan diantara pengertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu perusahaan. 
C.    Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara factor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut sebagai output hubungan kedua variable (input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :
Q = f (K,L,N dan T)
Penjelasan :
Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah jumlah modal, Ladalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T adalah teknologi. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L dan N atau meningkatkan teknologi. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit , pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebgainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.


D.    Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap :
· Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.
· Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
· Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.










TABEL 1.1
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah
(Hektar)
TenagaKerja
(orang)
TP
(unit)
MP
AP
Tahap
1
1
1
1
2
3
150
400
810
150
250
410
150
200
270
Pertama
1
1
1
1
1
4
5
6
7
8
1080
1290
1440
1505
1520
270
210
150
65
15
270
258
240
215
180
Kedua
1
1
9
10
1440
1300
-80
-140
160
130
Ketiga

Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal. Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun. Produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal

Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
 MP = ΔTP
            ΔL
Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
AP = TP
          L
Produksi Total yaitu  jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu .
Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.












DAFTAR PUSTAKA

Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.
Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Salvatore, Dominick.2006. Mikro Ekonomi. Jakarta:Erlangga.
Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika Aditama

Tidak ada komentar: