TEORI PRODUKSI
Dosen :
Nurlaili, M.A
Disusun oleh :
Johan Saputra (1221040082)
Ranita Pranika (1221040073)
Dian Eka Wati (1221040109)
Gilang Goemerlang(1221040081)
EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirohim
Segala puji bagi
Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Nabi
dan Rasulnya Muhammad SAW, juga keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya
yang mengikuti sunnahnya.
Makalah ini berisi tentang
“Teori Produksi” yang terkait dengan Mikro Ekonomi. Tujuan membuat makalah ini
agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang
produksi dalam mikro ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti, berdiskusi
dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahasiswa(i) jurusan
Manajemen Ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi.
Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman
kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak
lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan selama makalah ini
dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang
tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
penyempurnaannya.
Bandar lampung,
November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar …………………...…………………………….…………………………….i
Daftar Isi …………………………………...……………………………………………..….ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ………………………...…………………..………….……………..1
B.
Tujuan …………………………………..…………………………….……………...1
C.
Rumusan Masalah ………………...………………………………………................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Teori Produksi ……………………………………………………………………… 2
B. Perusahaan
Ditinjau dari Sudut Ekonomi ……………...………………………… 2
C. Fungsi Produksi ……………………………………………………………………. 4
D. Teori produksi
dengan Satu Faktor Berubah ……………………………………. 6
BAB III: PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar
belakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli dipasar.
Dari analisis itu sekarang telah dapat dipahami alasan yang mendorong para
pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun
dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harganya naik.
Sekarang sudah tiba waktuntya untuk mengalihkan
perhatian kepada soal penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap produsen
dalam menawarkan barang yang diproduksinya. Salah satu factor yang mempengaruhi
penawaran adalah biaya produksi. Factor ini adalah factor yang sangat penting
dalam menentukan penawaran.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan
dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai
aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana
factor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahsilkan barang yang akan
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan
barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang
pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi
yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan yang maksimum kepadanya.
B.
Tujuan
Memahami tentang menafsirkan, menganalisa dan mengevaluasi konsep dan prinsip perilaku produsen.
C.
Rumusan Masalah
ü Perusahaan
Ditinjau dari sudut ekonomi.
ü Fungsi
produksi.
ü Teori produksi
dengan satu faktor berubah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori Produksi
Teori produksi
adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor
produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Dalam teori
produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu
barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode
waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek
proses produksi antara lain :
A)
Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
B)
Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
C)
Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi
dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara pola
permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan
distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.
B.
Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi.
I.
Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan
keuntungan
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan
dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
“mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha
yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien
mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara
yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam
praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini
digunakan.
Keuntungan atau kerugian adalah
perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh
apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami
apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai
apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat
yang paling besar. Dalam usahanya untuk memproduksi barang-barang yang
diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum, masalah pokok yang
harus dipecahkan produsen adalah :”bagaimanakah komposisi dari factor-faktor
produksi yang digunakan dan untuk masing-masing factor produksi tersebut
berapakah jumlah yang akan digunakan”.
II.
Cara Mencapai tujuan
memaksimumkan keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan
dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari
biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari
biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil
penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar Dalam memperoleh
keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen yaitu :.
Ø Fungsi produksi
Fungsi
produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
-
Hubungan
diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
-
Suatu
kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah
tenaga kerja yang digunakan.
Ø Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan
biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
-
Besarnya
pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
-
Besarnya
pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut.
Ø Jangka pendek dan Jangka panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan
produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis menjadi dua yaitu
jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek.
Jangka panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan
memproduksi firma-firma yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang
dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan
dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan
memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu
produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah. Di dalam masa
tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap
tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti
mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat produksi lainnya dan bangunan
perusahaan.
Ø firma dan Industri
Satu hal yang penting perlu diterangkan adalah perbedaan diantara pengertian
firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan
adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya
dengan pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi
istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan
barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu perusahaan.
C. Fungsi produksi
Fungsi produksi
adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat
input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di
hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah
produksi selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi
menjelaskan hubungan antara factor-faktor produksi dengan hasil produksi.
Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi
disebut sebagai output hubungan kedua variable (input dan output)
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :
Q = f (K,L,N dan T)
Penjelasan :
Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output, sedangkan
K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah jumlah modal, Ladalah jumlah tenaga
kerja, N adalah sumber daya, dan T adalah teknologi. Besarnya jumlah output
yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output
dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L dan N
atau meningkatkan teknologi. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen
dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara
lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan
input tanah, bibit , pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan alat-alat pertanian
lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian
tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas,
menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida,
dan lain sebgainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi
pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan
menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
D. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi
yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu
barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai
tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor
produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di
anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah
sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat
pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin
lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam 3 tahap :
· Tahap pertama :
produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.
· Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
· Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin
berkurang.
TABEL 1.1
Hubungan jumlah
tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah
(Hektar)
|
TenagaKerja
(orang)
|
TP
(unit)
|
MP
|
AP
|
Tahap
|
1
1
1
|
1
2
3
|
150
400
810
|
150
250
410
|
150
200
270
|
Pertama
|
1
1
1
1
1
|
4
5
6
7
8
|
1080
1290
1440
1505
1520
|
270
210
150
65
15
|
270
258
240
215
180
|
Kedua
|
1
1
|
9
10
|
1440
1300
|
-80
-140
|
160
130
|
Ketiga
|
Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran
mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap
jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu
ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami
pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2,
dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap
pertama yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang
lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi
keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data
dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal. Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4,
kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total
tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana
produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap
ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu
produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8,
produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi
apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi
total menurun. Produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja
menjadi 10.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Produksi
marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga
kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah
pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
MP = ΔTP
ΔL
Produksi
rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah
TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut :
AP = TP
L
Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja tertentu .
Keadaan dalam
tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh
melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut
secara efisien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan
dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
“mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha
yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien
mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara
yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam
praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini
digunakan.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah
produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi
input/faktor produksi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Putong,
Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro
dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.
Sukirno,
Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Salvatore,
Dominick.2006. Mikro Ekonomi.
Jakarta:Erlangga.
Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika
Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar