Sabtu, 29 November 2014

Pengertian Obligasi, Saham dan Warrant



MANAJEMEN KEUANGAN
“OBLIGASI, SAHAM, WARRANT ”


Dosen Mata Kuliah :
GUSTIKA NURMALIA., M.Ek

Disusun Oleh :
JOHAN SAPUTRA
(1221040082)
Ekonomi Islam B


JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2014




KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianyalah, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan, pada semester V, di tahun ajaran 2014, dengan judul “Obligasi, Saham, Waran”.
Penulis mencoba semaksimal mungkin dalam pengerjaan makalah ini. Kemungkinan bahwa makalah ini terdapat kekurangan dari segi isi dan bahasa diakui oleh penulis. Kritik dan saran yang bersifat membangun dan memberdayakan demi kesempurnaan makalah ini diinginkan oleh penulis. Semoga makalah ini mampu memperkaya ilmu pembaca.


Bandar Lampung, November  2014

Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………… ......  i
KATA PENGANTAR………………………………….….                        ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………....  iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………………………........             v
B.     Rumusan Masalah…………………..…………………………….             vi
C.    Tujuan Penelitian ………………………………………………..               vi
BAB II INSTRUMENT UTANG (OBLIGASI)
A.    Pengertian Obligasi ……………………………………………….             1
B.     Jenis-Jenis Obligasi ……………………………………………….             2
C.    Keuntungan Investasi Obligasi …………………………………..             7
D.    Risiko Investasi Obligasi ………………………………………… 8
E.     Penilaian Obligasi ………………………………………………… 8
BAB III INSTRUMEN PENYERTAAN (SAHAM)
A.    Pengertian Saham ………………………………………………..              10
B.     Jenis-Jenis Saham ………………………………………………..              10
C.    Penilaian Saham …………………………………………………               13

BAB IV INSTRUMEN WARANT
A.    Pengertian Warrant ……………………………………………….            16
B.     Karakteristik Warrant ……………………………………………            17
C.    Keuntungan Membeli Warrant …………………………………..            18
D.    Resiko Investasi Warrant …………………………………………            18
E.     Pendapatan Yang Diperoleh Investor Warrant …………………            18
F.     Jenis-Jenis Warrant ……………………………………………….            21
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………..…….         24
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................                        25













BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas Unjuk. Contoh obligasi Atas Unjuk dapat dilihat seperti specimen obligasi yang bunga 18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 pebruari 1997. Kupon bunga sebanyak 32 lembar dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.
Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga. Kemudian bagi obligasi Atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Warrant diterbitkan oleh bank dan institusi-institusi keuangan yang diperdagangkan dalam pasar saham dengan tujuan agar investor tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan dananya ke bank, tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, jika menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, kemungkinan kurang laku. Agar obligasi berbunga rendah itu menarik bagi investor, obligasi disertai warrant.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Obligasi ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Saham ?
3.      Apa itu Warant ?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui Instrument Utang.
2.      Untuk melihat lebih jelas Instrument penyertaan.
3.      Untuk mengetahui Warant.










BAB II
INSTRUMENT UTANG (obligasi)

F.     Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak atau antara pemberi pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi, surat obligasi merupakan selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi[1].
Oleh karena itu obligasi diartikan sebagai jenis efek berupa surat pengakuan utang atas peminjaman uang dalam bentuk tertentu, untuk jangka sekurang-kurangnya tiga tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayaranya telah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten. Obligasi berasal dari bahasa latin obligare yang berarti ikatan kewajiban. Instrument obligasi merupakan bagian dari instumen investasi berpendapatan tetap (fixed income securities) sebab jenis pendapatan keuntungan yang diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan.
Obligasi dapat dibedakan dalam beberpa jenis, tergantung sudut pandang kita melihatnya apakah dari sudut penglihatanya, jangka waktu, ataukah dari sudut jaminan atas obligasi, dan bunga yang dibayarkan, berikut ini akan diuraikan jenis-jenis obligasi tersebut.
Ditinjau dari segi cara pengalihan, terdapat dua jenis obligasi, yakni obligasi atas unjuk (bearer bonds) dan obligasi atas Nama (registered bonds). Adapun cirri-ciri penting dari obligasi Atas meliputi :
·         Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi
·         Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan setiap waktu apabila bunga itu dibayarkan .
·         Sangat mudah untuk di peralihkan karena mirip dengan uang.
·         Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan dengan kualitas tinggi seperti halnya kertas untuk pembuat uang.
·         Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang dapat menunjukan kupon bunga dan sertifikat obligasi.
·         Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang rusak dapat diminta penggantian.
·         Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat dimintakan penggantian.

Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas Unjuk. Contoh obligasi Atas Unjuk dapat dilihat seperti specimen obligasi yang bunga 18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 pebruari 1997. Kupon bunga sebanyak 32 lembar dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.
Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga. Kemudian bagi obligasi Atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.



G.    Jenis-Jenis Obligasi
Untuk mengetahui lebih jauh tentang produk obligasi, seorang investor harus bisa membandingkan berbagai factor yang membedakan kategori obligasi yang satu dengan yang lain. Setiap obligasi mempunyai struktur yang berbeda-beda. Sehingga bias dijadikan pilihan investor yang menarik bagi investor.
Terdapat berbagai jenis obligasi sesuai dengan jenis dan kategorinya, diantaranya ialah :
1.      Obligasi Berdasarkan Jaminan
Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan, terdapat dua jenis obligasi yakni obligasi dengan jaminan (secured bonds) dan obligasi Tanpa jaminan (Unsecured bonds). Obligasi dengan jaminan itu penerbitanya dijamin dengan kekayaan perusahaan atau dijamin oleh pihak lain.

·         Obligasi dengan jaminan (secured bonds)
Karena banyaknya ragam kekayaan atau factor yang dapat menjadi jaminan, maka obligasi jaminan dapat pula dibedakan sebagai berikut :
·         Guaranted bonds (obligasi dengan garansi)
Perusahaan-perusahaan kecil yang belum terkenal atau tidak mempunyai harta yang cukup biasanya sulit untuk menerbitkan obligasi.seringkali perusahaan dimaksud bersertifikat atau merupakan anak perusahaan dari perusahaan yang besar. Perusahaan besar inilah yang memberikan jaminan terhadap pelunasan pokok dan bunga obligasi dalam bentuk garansi. Dengan demikian, apabila perusahaan yang menerbitkan obligasi ini tidak memenuhi kewajibanya untuk membayar pokok dan bunga induk perusahaan yang bertindak sebagai guarantor-lah yang akan membayar.
·         Mortgage bonds (obligasi yang dijamin dengan real asets)
Dalam hal ini, nilai jaminan yang diberikan adalah real asset, tentu melebihi nilai obligasi yang diterbitkan emiten. Apabila emiten atau penerbit dari obligasi ini tidak mampu untuk memenuhu kewajibanya, maka pemilik obligasi dapat menuntut supaya harta yang dijaminkan itu dijual dan hasil penjualanya cukup untuk membayar poko, bunga, biaya pelanggan dan biaya-biaya lainya.
Mortgage bonds itu sendiri dapat dibedakan antara yang terbuka (open end) dan tertutup (close end). Mortgage bonds yang bersifat terbuka member peluang kepada emiten untuk menerbitkan obligasi berikutnya dengan jaminan real assets yang tadinya sudah dijadikan jaminan bagi mortgage bonds sebelumnya. Kedudukan antara pemegang obligasi terdahulu dan berikutnya adalah sama terhadap jaminan, dalam arti kalau harta yang dijaminkan itu dilelang, maka para pemegang obligasi baik yang diterbitkan pertama maupun berikutnya memperoleh pembagian yang proporsional sesuai dengan besar kecilnya obligasi yang dimiliki oleh masing-masing pemilik. Sedangkan untuk obligasi yang bersifat tertutup, pemegang obligasi terdahulu mempunyai kedudukan yang lebih senior dari pemegang obligasi yang diterbitkan berikutnya. Dengan demikian maka pemegang obligasi yang diterbitkan pertama kali harus mendapat perioritas untuk mendapat pelunasan dari benda yang dijaminkan dan kalau sudah terbayarkan sepenuhnya baru beralih kepada pemilik obligasi yang diterbitkan kedua dn begitu seterusnya. Cara ini mirip pinjaman yang dijamin dengan hipotik menurut system hokum Indonesia. Pemegang hipotik I (kreditur yang pertama) memperoleh pelunasan terlebih dahulu dari hasil pelelangan benda yang dijadikan jaminan dan setelah mendapatkan pelunasan sepenuhnya. Baru dibagikan kepada pemegang hipotik II apabila ada sisa sehingga kalau harta jaminanya tidak mencukupi maka pemegang hipotik I sajalah yang mendapat pembayaran. Obligasi jenis ini dipandang paling baik dalam menjamin kepentingan pemegang obligasi.
·         Equipment trust bonds (obligasi dijamin dengan peralatan)
Pinjaman obligasi ini didasarkan atas hak gadai atau hak jual atas peralatan tertentu kepad pemegang obligasi sehingga apabila terjadi gagal bayar, pemegang obligasi bisa mengeksekusi penjualan atas peralatan tersebut
·         Debenture bonds (obligasi tanpa jaminan)
Obligasi ini biasanya dijamin hanya dengan iktikad baik (good will/integritas) penerbit. Biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau dikenal dengan istilah unsecured bond. Kebalikan dari unsecured bod adalah secured bods (obligasi dengan jaminan.
2.      obligasi berdasarkan penerbit atau issuer
dalam setiap penerbitan obligasi, ada istilah emiten atau institusi yang bertang jawab dalam penggunaan dana. pihak penerbit (emiten) adalah objek investasi dari para pembeli obligasi.
·         government bond
obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah pusat dengan tujuan untuk kepentingan pemerintah atau skala nasional.
·         Municapital bond
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan proyek fasilitas umum diwilayah daerah tersebut.

·         Corporate bond
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta/komersial bertujuan untuk mendukung kepentingan bisnisnya.
3.      Berdasarkan suku bunga
Untuk menarik investor, sebuah obligasi harus mempunyai tingkat suku bunga yang menguntungkan bagi calon pembeli onligasi tersebut.
·         Fixed bond
Maksud obligasi dengan suku bunga tetap adalah bahwa investor akan mendapatkan keuntungan atas investor obligasinya dalam jumlah yang pasti pada waktu yang telah ditetapkan.
·         Floating rate bond
Obligasi dengan bunga mengambang ini berdasarkan tingkat suku bunga variable yang tingkat penyesuaian bunganya dilakukan secara berkala.
·         Mixed rate bond
Merupakan kombinasi dari suku bunga tetap dan mengambang (fixed and floating).
·         Zero coupon bond
Dengan obligasi tanpa bunga ini investor mendapat keuntungan dari selisih potongan nilai principal dan nilai investasi.
4.      Berdasarkan kepemilikan
Sebagai produk investasi yang sangat berharga sebuah obligasi mempunyai status hak kepemilikan yang sangat fleksibel, yaitu sebagai berikut:
·         Register bond (obligasi terdaftar/atas nama)
Pada jenis obligasi ini, nama pembeli tercantum dalam sertifikat obligasi tersebut. Setiap melakukan transaksi, nama pembeli terakhir harus di-endorse (ditulis dan di cap sempel) dibalik sertifikat obligasi.
·         Bearer bond (atas unjuk)
Jenis obligasi ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat obligasi untuk dapat menjadikan uang tunai serta secara hokum tidak memerlukan endorsement. Pada dasarnya, dalam sertifikat obligasi ini tidak tercantum nama pemiliknya. Ada obligasi atas unjuk yang dpaat diubah menjadi obligasi terdaftar. Yang disebut interchangeable bonds (obligasi yang dapat ditukarkan).
5.      Berdasarkan pelunasan
Obligasi ini berfungsi sebagai surat utang. Oleh karena itu, system dan metode pelunasan merupakan syarat utama yang harus dicantumkan secara jelas dalam prospektusobligasi[2].
·         Serial bond (obligasi berseri)
Metode pelunasan obligasi ini dilakukan secara bertahap sesuai tnggak jatuh tempo yang dijadwalkan pada periode tertentu sampai pelunasan keseluruhan obligasi.
·         Callable bond (obligasi yang dilunasi sebelum jatuh tempo)
Obligasi ini diterbitkan dengan hak emiten untuk membeli kembali/menebus obligasi sebelum masa jatuh tempo.
·         Putable bond (obligasi put)
Obligasi ini memnerikan hak kepada pemegang untuk mendapatkan pelunasan sebelum jatuh tempo serta menerima nilai unjuk penuh.
·         Convertible bond (obligasi konversi)
Obligasi ini dapat ditukarkan dengan saham emiten pada perhtungan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelunasan seperti ini akan memberikan insentif kepada investor obligasi yang menginginkan pendapatan tinggi dari saham ditambah nilai apresiasi yang lebih disbanding yang ditawarkan obligasi biasa.
·         Perpetual bond (obligasi tanpa jatuh tempo)
Obligasi ini tidak memiliki waktu jatuh tempo, tidak dapat ditebus, serta mempunyai kewajiban membayar pendapatan bunga tetap.
·         Exchangeable bonds
Yaitu obligasi dimana principal pinjamanya dibayar dengan menggunakan saham perusahaan lain.
6.      Berdsarkan lokasi penerbitan
·         Domestic bonds
Jenis obligasi ini diterbitkan untuk jangkauan pasar domestic dan biasanya menggunakan denominasi mata uang Negara dimana obligasi diterbitkan.
·         International bond
Obligasi ini merupakan obligasi disuatu Negara yang diterbitkan untuk pasar luar negeri. Beberapa istilah untuk obligasi international adalah sebagai berikut :
o   Dragon bond = obligasi yang diterbitkan di hongkong
o   Yankee bond = obligasi yang diterbitkan di amerika
o   Matador bond = obligasi yang diterbitkan di spanyol
o   Samurai bond = obligasi yang diterbitkan di jepang

H.    Keuntungan Investasi Obligasi
1.      Investasi obligasi selain menghasilkan kupon juga memberikan tingkat potensi resiko investasi. Investasi ini berbentuk wanprestasi atas pembayaran kupon obligasi tersebut.
2.      Dengan demikian, membeli obligasi tidak ubahnya menabung, bahkan memiliki obligasi sama saja dengan mendepositokan uangnya di Bank.
3.      Dalam hal pendapatan yang diperoleh dari investasi pada obligasi, investor akan memperoleh bunga, dimana pendapatan bunga ini tidak dapat dibatalkan oleh penerbit.
4.      Pemegang obligasi otomatis mendapat penghasilan bunga. Namun, tergantung pada khusul yang ada pada obligasi.
5.      Dengan melakukan investasi obligasi mendapatkan capital gain, bila pada saat pemegang obligasi melakukan penjualan obligasi yang dimilikinya mendapatkan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya.

I.       Risiko Investasi Obligasi
Kesulitan dalam melakukan penghasilan obligasi sama dengan memperkirakan perkembangan suku bunga sedangkan harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga. Dengan demikian, bila suku bunga Bank menunujukan kecendrungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian
Selain itu, resiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko capability, pelunasan sebelum jatuh tempo.

J.      Penilaian Obligasi
Nilai (harga) suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi.
Rumus :
Cpn :   Kupon bunga
Kd :     tingkat keuntungan yang diinginkan
N :       nilai nasional
Contoh : obligasi PT jasa marga memiliki nilai nominal Rp. 1.000.000 dengan kupon rate sebesar 8% akan jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Dibayarkan setiap tahun dalam jangka 10 tahun. Apabila tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemodal adalah 6% berapa harga obligasi tersebut.

 
= 588.808 + 747.300
            = 1.336.108
Yang artinya adalah Obligasi dijual dengan premi karena harga pasar ≥ dari harga nominal





BAB III
INSTRUMENT PENYERTAAN (Saham)

D.    Pengertian Saham
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.

E.     Jenis-Jenis Saham
Saham memiliki jenis yang bervariasi. Setiap kelompok juga memiliki cirri khusus. Jenis saham dapat dikelompokan berdasarkan jenis-jenis berikut ini.
1)      Jenis saham berdasarkan besaran kapitalisasinya
Kapitalisasi pasar adalah nilai saham yang dihitung atas hasil perkalian jumlah saham dengan harga pasar dari saham itu sendiri. Jika dilihat dari besaran kapitalitasnya, saham terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a)      Saham berkapitalisasi besar (big market capitalization)
b)      Saham berkapitalisasi menengah (medium market capitalization)
c)      Saham berkapitalisasi kecil (small market capitalization)
Saham-saham yang tergolong memiliki kapitalisasi besar memiliki pengaruh yang kuat terhadap penningkatan atau penurunan terhadap Indeks Harha Saham Gabungan (IHSG). Saham jenis ini dikenal juga dengan istilah indexs mover stock. Contoh: Telkom, Gudang Garam, HM Sampoerna, Indosat, BCA, dan lain-lain.

2)      Jenis saham berdasarkan fundamentalnya
Saham dapat dikelompokan dengan cara mengaitkan fundamental perusahaan maupun situasi ekonomi yang sedang berlangsung. Contoh indicator fundamental adalah laba perusahaan, kualilitas manajemen perusahaan, dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang yang bersangkutan, situasi ekonomi dan lain-lain. Saham, berdasarkan fundamentalnya, dibedakan menjadi enam saham, diantaranya :

a)        Saham unggulan (blue chips)
Saham jenis ini merupakan saham suatu perusahaan yang paling laku dibursa dan bernilai tinggi. Biasanya perusahaan tersebut mempunyai reputasi yang baik yang ditandai dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi.
b)        Saham bertumbuh (growth stock)
Ciri saham ini adalah memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dari pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya.
c)        Saham- saham siklikal (cyclical stock)
Ciri saham ini adalah memeberikan tingkat pengembalian lebih baik dari perubahan tingkat pengembalian pasar secara keseluruhan.
d)       Saham-saham bertahan (defensive stock/countercyclical stock)
Ciri saham ini adalah tetp stbali selama periode resesi.
e)        Saham spekulatif (speculative stock)
Ciri saham ini adalah perusahaan-perusahaan ini beroperasi dengan kegiatan yang memiliki risiko usaha tinggi.
f)         Saham pendapatan (income stock)
Saham pendapatan adalah saham yang membayar deviden melebihi jumlah rata-rata pendapatan.
g)        Saham bertumbuh emerging (emerging growth stock)
Saham jenis ini adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil dan memiliki daya tahan yang kuat .

3)      Jenis saham berdasarkan kepemilikan
a)      Saham atas tunjuk (bearer stock)
Pada saham ini nama pembeli tercantum dalam sertifikat saham.
b)      Saham atas nama (registered stock)
Jenis saham ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat saham ini sebagai pemilik saham serta secara hokum tidak memerlukan endorsement.

4)      Jenis saham lainnya
a)      Saham second linier
Saham ini merupakan saham yang memiliki frekuensi lebih kecil dari saham blue chip. Saham ini umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sedang berkembang.
b)      Saham tidur/third liner
Saham ini sangat jarang ditransaksikan, hal ini disebabkan karena jumlah saham yang dicatat terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi dan pendiri perusahaan atau mungkin juga dapat disebabkan oleh kinerja perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang kurang baik.























big market capitalization







kapitalisai

medium market capitalization











small market capitalization










Growth stock










Income stock







fundamental

Speculative stock











Defensive stock











saham unggul
saham










Emeraina growth stock











Cyclical stockcy










Saham atas unjuk

kepemilikan








Saham atas nama










Saham biasa

hak tagihan








Saham preferen










Saham secondliner

lain-lain







Saham tidur

5)      Jenis saham berdasarkan hak tagihan
a)      Saham biasa (common stock)
Saham jenis ini dapat dikatakan saham tanpa hak istimewa, misalnya atas deviden, penentuan pengurus, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidisi.
(1). Investor mendapaatkan diveden
(2). Investor mendapaatkan capital gain
(3). Risiko investasi saham biasa
b)      Saham preferen (preferred stock)
Saham prioritas yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila saham satu tahun tidak dapat dibayarkan, pada tahun-tahun berikutnya dividen yang belum dibayarkan tadi harus dilunasi terlebih dahulu sebelum dapat mengadakan pembagian dividen utuk saham biasa.
(1). Proiritas saham preferen
(2). Keungulan saham preferen
(3). Risiko investasi saham preferen

F.     Penilaian Saham
1.      Penilaian saham preferen
Saham yang memberikan sejumlah deviden yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo.
Po = Nilai saham preferen
Dp = Deviden setiap periode
Kp = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham preferen.
Contoh : saham deferen PT jasa marga memberikan deviden setiap periode sebesar 575/lembar saham tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 9%. Berapakah nilai saham prefferen tersebut.
Jawab :

2.      Penilaian saham biasa
a.       Deviden bertambah secara konstan
Po : harga saham
Do : nilai deviden terakhir
g : tingkat pertumbuhan perusahaan
ks : tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut
contoh : suatu saham membayarkan deviden Rp. 200 tahun ini. Kemuan saham tersebut diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5% dan tingkat keuntungan yang syaratkan adalah 20% berapa harga yang pantas untuk saham tersebut.
Jawab :
            = 200 (1+0,05)/0,2-0,05
            = 1400

b.      Deviden bertambah secara tidak konstan
Contoh : perusahaan yahoo selama ini membagi deviden yang jumlahnya berbeda sesuai dengan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% / tahun selama 3 tahun mendatangi tetapi setelah itu pendidikan akan menurun menjadi 10% / tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16% deviden terakhir yang dibagikan adalah 150/lembar. Berapakah harga saham perusahaan tersebut mendatang.
Jawab : a. aliran kas pertumbuhan yang konstan
Do : 150
= 168,10 + 189,18 + 211,25 = 568,53
Jawab : b. aliran kas pertumbuhan tak hingga
D4 = 329,55 (1+0,10) = 362,50
Jadi harga yang sesuai untuk saham tersebut adalah sebesar 4439,19















BAB IV
INSTRUMENT WARRANT

G.    Pengertian Warrant
Warrant diterbitkan oleh bank dan institusi-institusi keuangan yang diperdagangkan dalam pasar saham dengan tujuan agar investor tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan dananya ke bank, tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, jika menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, kemungkinan kurang laku. Agar obligasi berbunga rendah itu menarik bagi investor, obligasi disertai warrant.
Warrant merupakan salah satu bentuk derivative, artinya warrant mendapatkan nilainya dari instrument yang lain (atau menjual) instrument yang mendasari. Sebagian warrant member pemegang hak untuk membeli (atau menjual) instrument yang mendasari (yaitu saham) dari (atau ke) penerbit warrant pada harga yang telah ditentukan dalam persyaratan penerbitan. Sebagian warrant yang lain memberi pemegang untuk menerima pembayaran kas yang berhubungan dengan nilai dari instrument yang mendasari pada waktu tertentu (misalnya, warrant indeks).
Warrant (dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pada harga yang telah ditentukan. Warrant serupa dengan opsi jenis call (call option)[3] yang diterbitkan oleh perusahaan. Biasanya warrant diterbitkan bersama dengan penerbitan atau penjualan obligasi (surat tanda hutang) suatu perusahaan. Pembeli obligasi akan memperoleh sejumlah warrant sebagai bonus[4]. Waktu untuk pembelian saham atau exercise warrant biasanya  dapat dilakukan kapan saja selama masih dalam suatu periode yang telah ditentukan. Jika model exercise sewaktu-waktu sebelum tanggal jatuh tempo. Perusahaan juga mungkin menerbitkan warrant yang hanya dapat di-exercise pada waktu yang telah ditentukan atau meniru model “European call option”. Pada pembahasan ini, penulis mengasumsikan warrant dapat di-exercise sewaktu-waktu selama periode yang telah ditentukan.

H.    Karakteristik Warrant
1.      Exercise price (X)
Exercise price adalah harga yang telah tertera pada warrant. Pemegang warrant dapat membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori option, pemegang warrant hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu warrant. Namun demikian, ada juga warrant yang memiliki exercise price yang semakin tinggi (stpped exercise price). Misalnya, untuk warrant dengan maturity 10 tahun untuk 5 tahun pertama exercise price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya naik menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik warrant untuk segera menukarkan warantnya dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat.
3.      Expiration Date
Meskipun ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya warrant memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya warrant dengan usia 10 tahun, pemegang warrant ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah melebihi exercise price (X), pemegang warrant tidak akan pernah menikmati keuntungan dari exercise warrant. Seperti halnya stpped-up exercise price, expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit warrant untuk memaksa pemegang warrant melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang warrant tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
4.      Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant dapat diperjual belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal memiliki alternative untuk menjual warrant sendiri, obligasi sendiri, atau kombinasi keduanya. Non-attachable warrant adalah warrant yang tidak dapat dijual secara terpisah. Warrant semacam ini hanya dapat dipisahkan dari sekuritas induk jika warrant diexcercise (ditukar dengan saham).
5.      Exercise ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu lembar warrant. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat digunakan untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.
I.       Keuntungan Membeli Warrant
1.      Membeli warrant seperti menabung. Perbedaanya adalah surat tanda menabung tidak dapat diperjual belikan, sedangkan warrant dapat diperjualbelikan. Selain itu warrant bias diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuanya memberikan penghasilan ganda, terutama warrant yang menyertai obligasi. Disamping itu, akan dapat bunga obligasi, kelak setelah warrant dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan deviden dan capital gain.
2.      Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai warrant, berarti investor akan mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari deviden saham biasa. Akan tetapi, hanya pemegang warrant yang menggunakan haknya, yang akan menerima deviden. Pemegang obligasi yang disertai warrant kemungkinan akan mendapat keuntungan dari capital gain.

J.      Resiko Investasi Warrant
1.      Investor (pembeli warrant) akan menerima bunga yang lebih rendah.
2.      Kesempatan mendapatkan capital gain hilang.
3.      Merunya EPS (earning per shar/pendapatan per saham).
4.      Penambahan jumlah saham yang beredr juga akan menurunkan EPS.

K.    Pendapatan Yang Diperoleh Investor Warrant
1.      Bunga warrant
Pendapat berupa bunga akan diperoleh investor yang membeli warrant yang menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi, otomatis investor akan mendpatkan bunga. Obligasi yang disertaiwarant yang bias dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu mendatang, tidak berpengaruh terhadap hak investor atas bunga obligasi.suku bunga obligasi yang disertai warrant biasanya lebih rendah dari suku bunga bank. Bunga diperoleh sebagai imbalan pembelian obligasi, maka ketika investor memutuskan membeli obligasi, akan mendapatkan bunga yang pembayaranya tergantung perjanjian yang disepakati bersama. Dalam praktiknya, ada yang menawarkan pembayaran bunga, bulanan, semesteran, atau tahunan.




                                     2004               2005               2006                   2007                    2008
bunga
beli
bunga


bunga


Tidak konversi

Investor
bunga

 






2.      Deviden
Warrant adalah hak untuk membeli saham pada harga dan waktu tertentu. Karena ini merupakan hak, jika investor menggunakan haknya, berarti akan mendapatkan saham. Sebagai pemegang saham, akan mendapatkan dividen. Besarnya dividen ditentukan oleh rapat umum pemegang saham. Jika ingin mendapatkan dividen, harus bersedia menahan saham yang dibeli dalam waktu yang relative lama. Setidaknya satu tahun karena emiten telah menerbitkan laporan tahunan dan membagikan dividen. Menahan saham saham tidak perlu terlalu lama untuk mendapatkan dividen karena pembelian saham bias dilakukan menjelang emiten akan membayar dividen.




                              2004                                  2005                                   2006
beli
1. laporan keuangan
Konversi saham
2. RUPS
investor
Dividen
Laba dilahan
 






3.      Capital gain
Capital gain bias diperoleh bila pemegang obligasi yang disertai warrant menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain bias diperoleh jika pemegang obligasi yang disertai warrant mendapat diskon pada saat melakukan pembelian. Oleh karena itu, pada saat jatuh tempo, akan mendapatkan pelunasan sebesar harga pari dengan syarat investor tidak menggunakan haknya. Capital gain juga bias diperoleh bila setelah melakukan konversi menjadi saham biasa, investor bias menjual sahamnya diatas harga perolehan. Capital gain obligasi yang disertai warrant bias dating dari tiga kesempatan berikut ini:
a)      Pada saat terjadi penjualan obligasi yang disertai warrant, capital gain bisa datang kapan saja, asalkan setiap penjualan berhasil menjual di atas harga pembelianya.
b)      Saat jatuh tempo. Untuk mendapatkan capital gain harus dipenuhi dua syarat, yaitu pemegang warrant memutuskan tidak menggunakan haknya melakukan konvensi dan pemegang warrant mendapat  diskon saat membelinya
c)      Saat terjadi penjualan saham, dengan syarat pemegang warrant melakukan konversi dan berhasil mejual sahamnya.




L.     Jenis-Jenis Warrant
1.      Warrant ekuitas
Warrant call ekuitas dan warrant put ekuitas diterbitkan atas sekuritas-sekuritas (dalam sebagian kasus, sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar modal diluar negeri). Harga exercise umumnya ditentukan mendekati nilai sekuritas pada saat penertiban. Jangka jatuh tempo umumnya nilai dari sekitar tiga bulan sampai tiga tahun dari tanggal penertiban (rata-rata Sembilan bulan). Warrant ekuitas dapat bergaya exercise Amerika serikat atau eropa dan jika di-exercise, di-settle dengan menyampaikan sekuritas yang mendasarinya. Warrant ekuitas umumnya diperdagangkan secara tinggi, khususnya untuk mereka yang mempunyai jangka jatuh tempo yang pendek.
2.      Warrant ekuitas internasional
Warrant ekuitas internasional adalah warrant call ekuitas dan warrant put ekuitas atas sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar mpdal diluar negeri, ini membangkitkan isu-isu yang lain yang mesti anda pertimbangkan. Anda semestinya berbicara ke panasihat terakeditasi tentang kekompleksan tambahan dari warrant ekuitas international.
3.      Warrant halangan ekuitas
Warant halangan ekuitas adalah warrant ekuitas dengan karakteristik halangan yang umumnya menyebabkan warrant berakhir sebelum tanggal jatuh tempo. Dalam sebagian kasus memicu tingkat halangan mungkin menyebabkan harga exercise dan halangan direset.
4.      Warrant indeks
Warrant indeks dihubungkan dengan unjuk kerja dari indeks harga saham, misalnya IHSG atau indeks-indeks harga saham diluar negeri. Tingkat exercise (daripada harga exercise) diekspresikan dalam titik indeks, warrant-warant ini di-settle secara kas pada exercise atau jatuh tempo. Secara umum, warrant indeks diperdagangkan secara tinggi dan ditanggali secara pendek (rata-rata tiga bulan).
5.      Warrant indeks halangan
Sebagian warrant indeks mempunyai tingkat halangan. Konsekuensi dari memicu halangan didefinisikan dalam kondisi penerbitan dari seri warrant tersebut.
6.      Warrant indeks asing
Warrant indeks dapat juga diterbitkan atas indeks-indeks  asing yang mewakili gerakan pada pasar-pasar modal asing. Warrant ini mempunyai multiplier indeks dalam mata uang local atau mata uang asing (dengan jumlah asing dikonversikan ke jumlah local pada saat settlement). Anda semestinya berbicara pada nasihat derivative terakreditasi tentang karakteristik unik dari warrant indeks asing.
7.      Warrant installement (cicilan)
Warrant installement adalah warrant call yang dapat bergaya exercise eropa atau emorika dan umumnya mempunyai masa hidup antara duabelas bulan dan sepuluh tahun.
8.      Warrant endowment
Warrant endowment adalah warrant jangka panjang dengan masa hidup sepuluh tahun. Warrant ini umumnya atas sekuritas (atau sekumpulan sekuritas) yang terdaftar pada pasar modal di tempat anda dan bergaya jenis exercise eropa. Warrant endownment dipromosikan sebagai produk investasi yang dibeli oleh investor dan dipegang sampai jatuh tempo.
9.      Warrant modal terlindung (capital protected)
Warrant capital plus mempunyai jaminan modal, artinya anda dijamin mendapatkan kembali paling tidak modal awal anda saat warant jatuh tempo.
10.  Warrant harga exercise rendah
Warrant harga exercise rendah umumnya adalah warrant call ekuitas dengan exercise yang sangat rendah relative terhadap harga pasar dari instrument yang mendasarinya pada waktu penerbitan (misalnya, satu sen). Pembeli warrant harga exercise rendah secara efektif membayar secara penuh dari nilai instrument yang mendasarinya dimuka.

11.  Warrant terbatas
Warrant terbatas dipasarkan dibawah banyak nama meskipun strukturnya mungkin sama/mirip. Call terbatas, bloc, COS, DYNO, disco adalah sebagian dari nama-nama tersebut. Warrant ini membatasi potensi keuntungan untuk pemegang warrant, tetapi member keuntungan-keuntungan yang lain sebagai imbalanya. Warrant ini juga mempunyai harga exercise yang rendah relative terhadap harga dari instrument yang mendasarinya dan umumnya bergaya exercise eropa.
12.  Warrant pendapatan premi (premium income warrant/PIE)
Jenis warrant terbatasi yang lain menawarkan pendapatan premi sebagai imbalan dari menyerahkan sebagian potensi keuntungan. Warrant ini berisi sebagian dari karakteristik warrant terbatasi yang disebutkan diatas, juga sebagian dari karakteristik warrant installment. Warrant ini diterbitkan atas sekumpulan saham sehingga warrant mempunyai nilai wajah yang tinggi.
13.  Warrant mata uang
Pemegang warrant mata uang mungkin menukar sejumlah mata uang asing kemata uang local atau seblum tanggal jatuh tempo. Nilai warrant naik dan turun sesuai dengan gerakan dalam nilai tukar antara mata uang asing dan local. Sebagai contoh pemegang warrant call AUD/USD mendapat keuntungan dari kenaikan dalam nilai tukar AUD/USD dan pemegang warrant put AUD/USD mendapatkan keuntungan dari penurunan dalam niali tukar AUD/USD.












BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak atau antara pemberi pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi, surat obligasi merupakan selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi
Saham adalah sartifikat keuangan yang merupakan bagian dari modal perusahaan atau bagaian dari modal suatu perusahaan yang seorang pemegang saham itu termasuk pemilik aset perusahaan.
Warrant (dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pada harga yang telah ditentukan








DAFTAR PUSTAKA

Buletin Institute Bisnis Indonesia, (1996), “Perkembangan Pasar Uang an Pasar Modal di Indonesia”.
Gitman, Lawrence J and Joehnk, Michael D (1990), Fundamentals of investing, fourth editing, Harper Collins Publisher, New York.
Himpunan Peraturan Pasar Modal Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen Keuangan, Agustus 1997:
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996.
Mahmud, HZ, (1996) “Kapitalisasi Pasar”, Media Indonesia, 15 Juli 1996. 
            Samsul, Mohamad.  Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga. 2006.
            Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA. 2010.



[1]Prof. DR. H. Veithzal Rival, S.E., M.M., MBA dkk., Financial Institution Management (Manajemen Kelembagaan Keuangan), (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), hlm. 135. 

[2] Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Manajemen Keuangan, ( Jakata : Erlangga, 2001), hlm. 297-298.

[3] Pembahasan tentang option dapat dilihat pada Bab XIX buku ini
[4] Warrant dan obligasi konversi