Sabtu, 29 November 2014

Perekonomian Di Indonesia



TUGAS EKONOMI MAKRO ISLAM

PEREKONOMIAN DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :
ROLITA HELINARWATI             ( 1221040077 )
JOHAN SAPUTRA                          ( 1221040082 )
REVI DUROTUN NAZHIROH     (1221040080 )
GILANG GOEMERLANG             ( 1221040081 )






INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2014


PEREKONOMIAN DI INDONESIA

System Perekonomian yang ada di Indonesia begitu banyak, sehingga perlu adanya kebijakan-kebijakan. Apabila suatu kegiatan usaha ekonomi yang kita lakukan tentu ada hal-hal yang harus kita penuhi. Perekonomian suatu negara ada pembagian dua system, perekonomian tertutup dan terbuka. Dalam perekonomian tertutup juga dikenal dengan kebijakan pemerintah atau tanapa kebijakan pemerintah.

PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut:
Y = C+I
Dimana,           C = Konsumsi
                        I = Investasi
Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk menabung (saving atau diberi notasi S)  maka dapat di tuliskan sebagai berikut:
Y = C + S
Hubungan uang dengan modal dalam perspektif ekonomi Islam
Modal  (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan manusia, yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tetapi untuk memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. Modal terbagi dua yaitu modal tetap dan modal yang bersirkulasi, perbedaan keduanya dalam syariah adalah modal tetap pada umumnya bisa disewakan tetapi tidak bisa dipinjamkan (qardh) . sedang modal bersirkulasi bersifat konsumtif bisa dipinjamkan (qardh) tetapi tidak bisa disewakan.
Pembahasan fungsi konsumsi dalam pendekatan ekonomi Islam, banyak dilakukan oleh para ahli ekonmi Islam, diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Merumuskan fungsi konsumsi sebagai berikut: C* = A0+AU + YU[1]
·         Munawar Iqbal menyatakan bahwa pengaruh pada konsumsi yang dikeluarkan pada jalan Allah, termasuk zakat, menjadi ketentuan Islam tentang hidup yang tidak berlebih-lebihan[2].
Dalam membahas perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, perekonomian suatu Negara dapat digolongkan atas :
(1)   Perekonomian Tertutup (closed economy), yang meliputi atas perekonomian sederhana (perekonomian dua sector) dan perekonomian tiga sector,
(2)   Perekonomian Terbuka (opened economy).
Perekonomian dua sector adalah perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen yang biasanya disebut dengan consumption (C) dan pengeluaran yang dilakukan rumah tangga produsen(firm) yang biasanya disebut investment (I).[3]
            Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sector dapat dituliskan dengan notasi berikut.
Y = C+1……………………………………………………………………………..( 3.1)
Persamaan ini mencerminkan kondisi antara output yang diproduksi (Y) sama dengan output yang dijual (C+1).
Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian pendapatan digunakan untuk menabung (saving atau diberi notasi S) maka dapat ditulis:
Y= C+S…………………………………………………………………………………...(3.2)
Sehingga identitas (3.1) dan (3.2) dapat digunakan menjadi :
C+1 = C+S……………………………………………………………………………………(3.3)
Identitas (3.3) mencerminkan komponen penerimaan (C+S) sama dengan komponen pengeluaran (C+1). Identitas untuk persamaan (3.3) dapat dirumuskan kembali untuk melihat hubungan antara tabungan dan investasi.. dengan memperoleh konsumsi dari setiap sisi dari persamaan (3.3) sehingga diperoleh :
1=Y-C=S……………………………………………………………………………………(3.4)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana tabungan identik dengan pendapatan dikurangi konsumsi.

PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Pemerintah dalam Perspektif  Ekonomi Islam.
Dalam negara Islam, kebijakan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam Al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan kepemilikan. Dalam konsep ekonomi Islam, kebijaksanaan fiskal bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nila-nilai material dan spritual pada tingkat yang sama.
Terkait dengan dampak zakat terhadap aggregate output khususnya dengan pendekatan expenditure analysis dapat dijelaskan pandangan dari Yosoff sebagai berikut, dari sudut expenditure pendapatan nasional dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
Y = C1 + CZ + I + G
Keterangan :
C = C1 + CZ
C : pengeluaran konsumsi rumah tangga
C1 : konsumsi individu yang membayar zakat
Cz : konsumsi dari penerima zakat

Y = C1 + S + Z + T
Keterangan :
Z : zakat
T : pajak
S : saving
Masuknya komponen zakat dapat diuraikan dampak awalnya melalui persamaan konsumsi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :
1)   Persamaan konsumsi untuk pembayar zakat
C1 = C01 +  c1 (Y-Z-T)   ; 0 < c1 < 1
Keterangan :
C1 : MPC / pembayar zakat
C01 : autonomous consumption
Y-Z-T : pendapatn yang digunakan untuk konsumsi

2)   Persamaan konsumsi untuk penerima zakat
CZ = C0Z + cZ ZE                        ; 0 < cz < 1
Keterangan :
Cz : penerima zakat
C0z : besarnya konsumsi yang dilakukan dengan sumber diluar zakat misalnya berupa shadaqah
ZE : jumlah zakat yang didistribusikan pemerintah
Jika zakat yang diterima semuanya digunakan untuk konsumsi (Cz = 1) maka persamaan (1.4) menjadi :
CZ = C0Z + ZE
Dengan mengasumsikan fungsi konsumsi zakat yang diterima sebagai garis horizontal, maka persamaan zakat sebagai berikut :
ZE = CZ + SZ
Keterangan :
Cz : konsumsi dari zakat yang diterima
Sz : saving dari zakat yang diterima
Jika persamaan (1.6) dikalikan total differential dan kedua sisi persamaan dibagi dengan ZE, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut :
ZE/ZE = SZ/ZE
Atau
1 = CZ/ZE + SZ/ZE
1 = MPCZ + MPSZ
Keterangan :
MPCz : marginal propensity to consume dari zakat yang diterima
MPSz : marginal propensity to save dari zakat yang diterima
Jika MPSz =0, maka MPCz =1. Tetapi ada sejumlah penerima zakat yang bisa memilih untuk menyimpan bagian dari zakat yang mereka terima seperti pengumpul zakat (amil). Sehingga MPCz dari penerima zakat sebagai suatu kelompok menjadi lebih kecil, tetapi masih relatif lebih besar dari MPC pembayar zakat.
Maka persamaan konsumsi aggregate sebagai berikut :
C = C1 + CZ
C = C01 + c1 (Y-Z-T) + C0Z + cZ ZE
Jika cz = 1, maka
C = C01 + c1 (Y-Z-T) + C0Z + ZE





PENUTUP

Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah adalah Perekonomian dua sector yang merupakan perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen.
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah kemampuan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.












DAFTAR PUSTAKA

Huda Nurul dkk.2007.EKONOMI MAKRO ISLAM PENDEKATAN TEORITIS.kencana.jakarta
Sistem Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Fiskal _ Sofyan Blog.htm
Huda, Nurul et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis (2009). Kencana. Jakarta




[1] FAHIM KHAN
[2]MUNAWAR IQBAL

Tidak ada komentar: