MANAJEMEN
KEUANGAN
“OBLIGASI,
SAHAM, WARRANT ”
Dosen
Mata Kuliah :
GUSTIKA NURMALIA., M.Ek
Disusun Oleh :
JOHAN
SAPUTRA
(1221040082)
Ekonomi
Islam B
JURUSAN
EKONOMI ISLAM
FAKULTAS
SYARI’AH
IAIN
RADEN INTAN LAMPUNG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianyalah, makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan, pada semester V, di
tahun ajaran 2014, dengan judul “Obligasi, Saham, Waran”.
Penulis mencoba
semaksimal mungkin dalam pengerjaan makalah ini. Kemungkinan bahwa makalah ini
terdapat kekurangan dari segi isi dan bahasa diakui oleh penulis. Kritik dan
saran yang bersifat membangun dan memberdayakan demi kesempurnaan
makalah ini diinginkan oleh penulis. Semoga makalah ini mampu memperkaya ilmu
pembaca.
Bandar
Lampung, November 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… ...... i
KATA PENGANTAR………………………………….…. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang………………………………………………........ v
B. Rumusan
Masalah…………………..……………………………. vi
C. Tujuan
Penelitian ……………………………………………….. vi
BAB II INSTRUMENT UTANG (OBLIGASI)
A.
Pengertian
Obligasi ………………………………………………. 1
B.
Jenis-Jenis
Obligasi ………………………………………………. 2
C.
Keuntungan
Investasi Obligasi ………………………………….. 7
D.
Risiko
Investasi Obligasi ………………………………………… 8
E.
Penilaian
Obligasi ………………………………………………… 8
BAB III INSTRUMEN PENYERTAAN (SAHAM)
A.
Pengertian Saham ……………………………………………….. 10
B.
Jenis-Jenis Saham ……………………………………………….. 10
C.
Penilaian Saham ………………………………………………… 13
BAB IV INSTRUMEN WARANT
A.
Pengertian
Warrant ………………………………………………. 16
B.
Karakteristik
Warrant …………………………………………… 17
C.
Keuntungan
Membeli Warrant ………………………………….. 18
D.
Resiko
Investasi Warrant ………………………………………… 18
E.
Pendapatan
Yang Diperoleh Investor Warrant ………………… 18
F.
Jenis-Jenis
Warrant ………………………………………………. 21
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………..……. … 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 25
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di Indonesia
sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas Unjuk.
Contoh obligasi Atas Unjuk dapat dilihat seperti specimen obligasi yang bunga
18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 pebruari 1997. Kupon bunga sebanyak 32
lembar dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan
dapat dilepaskan untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini
mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.
Berbeda dengan
obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum dalam
sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk
bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat
pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga.
Kemudian bagi obligasi Atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum
dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung
disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.
Secara
sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan
yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut.
Warrant
diterbitkan oleh bank dan institusi-institusi keuangan yang diperdagangkan
dalam pasar saham dengan tujuan agar investor tertarik membeli obligasi atau
saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku
bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan dananya ke bank,
tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, jika menerbitkan obligasi dengan
bunga rendah, kemungkinan kurang laku. Agar obligasi berbunga rendah itu
menarik bagi investor, obligasi disertai warrant.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu Obligasi ?
2. Apa
yang dimaksud dengan Saham ?
3. Apa
itu Warant ?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui Instrument Utang.
2. Untuk
melihat lebih jelas Instrument penyertaan.
3. Untuk
mengetahui Warant.
BAB II
INSTRUMENT UTANG (obligasi)
F.
Pengertian
Obligasi
Obligasi
adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak atau antara pemberi
pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi,
surat obligasi merupakan selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas
tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi[1].
Oleh
karena itu obligasi diartikan sebagai jenis efek berupa surat pengakuan utang
atas peminjaman uang dalam bentuk tertentu, untuk jangka sekurang-kurangnya
tiga tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayaranya
telah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten. Obligasi berasal dari bahasa
latin obligare yang berarti ikatan
kewajiban. Instrument obligasi merupakan bagian dari instumen investasi
berpendapatan tetap (fixed income securities) sebab jenis pendapatan keuntungan
yang diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang
telah ditentukan.
Obligasi
dapat dibedakan dalam beberpa jenis, tergantung sudut pandang kita melihatnya
apakah dari sudut penglihatanya, jangka waktu, ataukah dari sudut jaminan atas
obligasi, dan bunga yang dibayarkan, berikut ini akan diuraikan jenis-jenis
obligasi tersebut.
Ditinjau dari
segi cara pengalihan, terdapat dua jenis obligasi, yakni obligasi atas unjuk (bearer bonds) dan obligasi atas Nama (registered bonds). Adapun cirri-ciri
penting dari obligasi Atas meliputi :
·
Nama pemilik tidak tercantum dalam
sertifikat obligasi
·
Setiap sertifikat obligasi disertai
dengan kupon bunga yang dilepaskan setiap waktu apabila bunga itu dibayarkan .
·
Sangat mudah untuk di peralihkan karena
mirip dengan uang.
·
Kertas sertifikat obligasi dibuat dari
bahan dengan kualitas tinggi seperti halnya kertas untuk pembuat uang.
·
Bunga dan pokok obligasi hanya
dibayarkan kepada orang yang dapat menunjukan kupon bunga dan sertifikat
obligasi.
·
Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang
rusak dapat diminta penggantian.
·
Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang
hilang tidak dapat dimintakan penggantian.
Di Indonesia
sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas Unjuk.
Contoh obligasi Atas Unjuk dapat dilihat seperti specimen obligasi yang bunga
18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 pebruari 1997. Kupon bunga sebanyak 32
lembar dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan
dapat dilepaskan untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini
mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.
Berbeda dengan
obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum dalam
sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk
bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat
pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga.
Kemudian bagi obligasi Atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum
dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung
disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.
G.
Jenis-Jenis
Obligasi
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang produk obligasi, seorang investor harus bisa
membandingkan berbagai factor yang membedakan kategori obligasi yang satu
dengan yang lain. Setiap obligasi mempunyai struktur yang berbeda-beda.
Sehingga bias dijadikan pilihan investor yang menarik bagi investor.
Terdapat
berbagai jenis obligasi sesuai dengan jenis dan kategorinya, diantaranya ialah
:
1. Obligasi
Berdasarkan Jaminan
Ditinjau dari
segi jaminan yang diberikan, terdapat dua jenis obligasi yakni obligasi dengan
jaminan (secured bonds) dan obligasi
Tanpa jaminan (Unsecured bonds). Obligasi
dengan jaminan itu penerbitanya dijamin dengan kekayaan perusahaan atau dijamin
oleh pihak lain.
·
Obligasi dengan jaminan (secured bonds)
Karena
banyaknya ragam kekayaan atau factor yang dapat menjadi jaminan, maka obligasi
jaminan dapat pula dibedakan sebagai berikut :
·
Guaranted
bonds (obligasi dengan garansi)
Perusahaan-perusahaan
kecil yang belum terkenal atau tidak mempunyai harta yang cukup biasanya sulit
untuk menerbitkan obligasi.seringkali perusahaan dimaksud bersertifikat atau
merupakan anak perusahaan dari perusahaan yang besar. Perusahaan besar inilah yang
memberikan jaminan terhadap pelunasan pokok dan bunga obligasi dalam bentuk
garansi. Dengan demikian, apabila perusahaan yang menerbitkan obligasi ini
tidak memenuhi kewajibanya untuk membayar pokok dan bunga induk perusahaan yang
bertindak sebagai guarantor-lah yang
akan membayar.
·
Mortgage
bonds (obligasi yang dijamin dengan real asets)
Dalam
hal ini, nilai jaminan yang diberikan adalah real asset, tentu melebihi nilai
obligasi yang diterbitkan emiten. Apabila emiten atau penerbit dari obligasi
ini tidak mampu untuk memenuhu kewajibanya, maka pemilik obligasi dapat
menuntut supaya harta yang dijaminkan itu dijual dan hasil penjualanya cukup
untuk membayar poko, bunga, biaya pelanggan dan biaya-biaya lainya.
Mortgage
bonds itu sendiri dapat dibedakan antara yang terbuka (open end) dan tertutup
(close end). Mortgage bonds yang bersifat terbuka member peluang kepada emiten
untuk menerbitkan obligasi berikutnya dengan jaminan real assets yang tadinya
sudah dijadikan jaminan bagi mortgage bonds sebelumnya. Kedudukan antara
pemegang obligasi terdahulu dan berikutnya adalah sama terhadap jaminan, dalam
arti kalau harta yang dijaminkan itu dilelang, maka para pemegang obligasi baik
yang diterbitkan pertama maupun berikutnya memperoleh pembagian yang proporsional
sesuai dengan besar kecilnya obligasi yang dimiliki oleh masing-masing pemilik.
Sedangkan untuk obligasi yang bersifat tertutup, pemegang obligasi terdahulu
mempunyai kedudukan yang lebih senior dari pemegang obligasi yang diterbitkan
berikutnya. Dengan demikian maka pemegang obligasi yang diterbitkan pertama
kali harus mendapat perioritas untuk mendapat pelunasan dari benda yang
dijaminkan dan kalau sudah terbayarkan sepenuhnya baru beralih kepada pemilik
obligasi yang diterbitkan kedua dn begitu seterusnya. Cara ini mirip pinjaman
yang dijamin dengan hipotik menurut system hokum Indonesia. Pemegang hipotik I
(kreditur yang pertama) memperoleh pelunasan terlebih dahulu dari hasil
pelelangan benda yang dijadikan jaminan dan setelah mendapatkan pelunasan sepenuhnya.
Baru dibagikan kepada pemegang hipotik II apabila ada sisa sehingga kalau harta
jaminanya tidak mencukupi maka pemegang hipotik I sajalah yang mendapat
pembayaran. Obligasi jenis ini dipandang paling baik dalam menjamin kepentingan
pemegang obligasi.
·
Equipment
trust bonds (obligasi dijamin dengan peralatan)
Pinjaman
obligasi ini didasarkan atas hak gadai atau hak jual atas peralatan tertentu
kepad pemegang obligasi sehingga apabila terjadi gagal bayar, pemegang obligasi
bisa mengeksekusi penjualan atas peralatan tersebut
·
Debenture
bonds (obligasi tanpa jaminan)
Obligasi
ini biasanya dijamin hanya dengan iktikad baik (good will/integritas) penerbit.
Biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau dikenal dengan istilah unsecured
bond. Kebalikan dari unsecured bod adalah secured bods (obligasi dengan
jaminan.
2. obligasi
berdasarkan penerbit atau issuer
dalam
setiap penerbitan obligasi, ada istilah emiten atau institusi yang bertang
jawab dalam penggunaan dana. pihak penerbit (emiten) adalah objek investasi dari
para pembeli obligasi.
·
government
bond
obligasi
ini diterbitkan oleh pemerintah pusat dengan tujuan untuk kepentingan
pemerintah atau skala nasional.
·
Municapital
bond
Obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan proyek fasilitas
umum diwilayah daerah tersebut.
·
Corporate
bond
Obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan swasta/komersial bertujuan untuk mendukung
kepentingan bisnisnya.
3. Berdasarkan
suku bunga
Untuk
menarik investor, sebuah obligasi harus mempunyai tingkat suku bunga yang
menguntungkan bagi calon pembeli onligasi tersebut.
·
Fixed
bond
Maksud
obligasi dengan suku bunga tetap adalah bahwa investor akan mendapatkan
keuntungan atas investor obligasinya dalam jumlah yang pasti pada waktu yang
telah ditetapkan.
·
Floating
rate bond
Obligasi
dengan bunga mengambang ini berdasarkan tingkat suku bunga variable yang
tingkat penyesuaian bunganya dilakukan secara berkala.
·
Mixed
rate bond
Merupakan
kombinasi dari suku bunga tetap dan mengambang (fixed and floating).
·
Zero
coupon bond
Dengan
obligasi tanpa bunga ini investor mendapat keuntungan dari selisih potongan
nilai principal dan nilai investasi.
4. Berdasarkan
kepemilikan
Sebagai
produk investasi yang sangat berharga sebuah obligasi mempunyai status hak
kepemilikan yang sangat fleksibel, yaitu sebagai berikut:
·
Register
bond (obligasi terdaftar/atas nama)
Pada
jenis obligasi ini, nama pembeli tercantum dalam sertifikat obligasi tersebut.
Setiap melakukan transaksi, nama pembeli terakhir harus di-endorse (ditulis dan
di cap sempel) dibalik sertifikat obligasi.
·
Bearer
bond (atas unjuk)
Jenis
obligasi ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat obligasi
untuk dapat menjadikan uang tunai serta secara hokum tidak memerlukan
endorsement. Pada dasarnya, dalam sertifikat obligasi ini tidak tercantum nama
pemiliknya. Ada obligasi atas unjuk yang dpaat diubah menjadi obligasi
terdaftar. Yang disebut interchangeable bonds (obligasi yang dapat ditukarkan).
5. Berdasarkan
pelunasan
Obligasi
ini berfungsi sebagai surat utang. Oleh karena itu, system dan metode pelunasan
merupakan syarat utama yang harus dicantumkan secara jelas dalam
prospektusobligasi[2].
·
Serial
bond (obligasi berseri)
Metode
pelunasan obligasi ini dilakukan secara bertahap sesuai tnggak jatuh tempo yang
dijadwalkan pada periode tertentu sampai pelunasan keseluruhan obligasi.
·
Callable
bond (obligasi yang dilunasi sebelum jatuh tempo)
Obligasi
ini diterbitkan dengan hak emiten untuk membeli kembali/menebus obligasi
sebelum masa jatuh tempo.
·
Putable
bond (obligasi put)
Obligasi
ini memnerikan hak kepada pemegang untuk mendapatkan pelunasan sebelum jatuh
tempo serta menerima nilai unjuk penuh.
·
Convertible
bond (obligasi konversi)
Obligasi
ini dapat ditukarkan dengan saham emiten pada perhtungan harga yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pelunasan seperti ini akan memberikan insentif kepada
investor obligasi yang menginginkan pendapatan tinggi dari saham ditambah nilai
apresiasi yang lebih disbanding yang ditawarkan obligasi biasa.
·
Perpetual
bond (obligasi tanpa jatuh tempo)
Obligasi
ini tidak memiliki waktu jatuh tempo, tidak dapat ditebus, serta mempunyai
kewajiban membayar pendapatan bunga tetap.
·
Exchangeable
bonds
Yaitu
obligasi dimana principal pinjamanya dibayar dengan menggunakan saham
perusahaan lain.
6. Berdsarkan
lokasi penerbitan
·
Domestic
bonds
Jenis
obligasi ini diterbitkan untuk jangkauan pasar domestic dan biasanya
menggunakan denominasi mata uang Negara dimana obligasi diterbitkan.
·
International
bond
Obligasi
ini merupakan obligasi disuatu Negara yang diterbitkan untuk pasar luar negeri.
Beberapa istilah untuk obligasi international adalah sebagai berikut :
o
Dragon bond = obligasi yang diterbitkan
di hongkong
o
Yankee bond = obligasi yang diterbitkan
di amerika
o
Matador bond = obligasi yang diterbitkan
di spanyol
o
Samurai bond = obligasi yang diterbitkan
di jepang
H.
Keuntungan
Investasi Obligasi
1. Investasi
obligasi selain menghasilkan kupon juga memberikan tingkat potensi resiko
investasi. Investasi ini berbentuk wanprestasi atas pembayaran kupon obligasi
tersebut.
2. Dengan
demikian, membeli obligasi tidak ubahnya menabung, bahkan memiliki obligasi
sama saja dengan mendepositokan uangnya di Bank.
3. Dalam
hal pendapatan yang diperoleh dari investasi pada obligasi, investor akan
memperoleh bunga, dimana pendapatan bunga ini tidak dapat dibatalkan oleh
penerbit.
4. Pemegang
obligasi otomatis mendapat penghasilan bunga. Namun, tergantung pada khusul
yang ada pada obligasi.
5. Dengan
melakukan investasi obligasi mendapatkan capital gain, bila pada saat pemegang
obligasi melakukan penjualan obligasi yang dimilikinya mendapatkan harga yang
lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya.
I.
Risiko
Investasi Obligasi
Kesulitan
dalam melakukan penghasilan obligasi sama dengan memperkirakan perkembangan
suku bunga sedangkan harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku
bunga. Dengan demikian, bila suku bunga Bank menunujukan kecendrungan
meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian
Selain
itu, resiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga
menghadapi risiko capability, pelunasan sebelum jatuh tempo.
J.
Penilaian
Obligasi
Nilai
(harga) suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang
akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi.
Rumus
:
Cpn
: Kupon bunga
Kd
: tingkat keuntungan yang diinginkan
N
: nilai nasional
Contoh
: obligasi PT jasa marga memiliki nilai nominal Rp. 1.000.000 dengan kupon rate
sebesar 8% akan jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Dibayarkan setiap tahun
dalam jangka 10 tahun. Apabila tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemodal
adalah 6% berapa harga obligasi tersebut.
=
588.808 + 747.300
= 1.336.108
Yang
artinya adalah Obligasi dijual dengan premi karena harga pasar ≥ dari harga
nominal
BAB III
INSTRUMENT PENYERTAAN (Saham)
D.
Pengertian Saham
Secara
sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan
yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut.
E.
Jenis-Jenis Saham
Saham
memiliki jenis yang bervariasi. Setiap kelompok juga memiliki cirri khusus.
Jenis saham dapat dikelompokan berdasarkan jenis-jenis berikut ini.
1)
Jenis saham
berdasarkan besaran kapitalisasinya
Kapitalisasi
pasar adalah nilai saham yang dihitung atas hasil perkalian jumlah saham dengan
harga pasar dari saham itu sendiri. Jika dilihat dari besaran kapitalitasnya,
saham terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a)
Saham
berkapitalisasi besar (big market capitalization)
b)
Saham
berkapitalisasi menengah (medium market capitalization)
c)
Saham
berkapitalisasi kecil (small market capitalization)
Saham-saham
yang tergolong memiliki kapitalisasi besar memiliki pengaruh yang kuat terhadap
penningkatan atau penurunan terhadap Indeks Harha Saham Gabungan (IHSG). Saham
jenis ini dikenal juga dengan istilah indexs mover stock. Contoh: Telkom,
Gudang Garam, HM Sampoerna, Indosat, BCA, dan lain-lain.
2)
Jenis saham
berdasarkan fundamentalnya
Saham dapat
dikelompokan dengan cara mengaitkan fundamental perusahaan maupun situasi
ekonomi yang sedang berlangsung. Contoh indicator fundamental adalah laba
perusahaan, kualilitas manajemen perusahaan, dividen yang dibayarkan perusahaan
kepada pemegang yang bersangkutan, situasi ekonomi dan lain-lain. Saham,
berdasarkan fundamentalnya, dibedakan menjadi enam saham, diantaranya :
a)
Saham unggulan
(blue chips)
Saham jenis ini merupakan saham suatu perusahaan yang paling laku
dibursa dan bernilai tinggi. Biasanya perusahaan tersebut mempunyai reputasi
yang baik yang ditandai dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi.
b)
Saham bertumbuh
(growth stock)
Ciri saham ini adalah memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih
tinggi dari pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya.
c)
Saham- saham
siklikal (cyclical stock)
Ciri saham ini adalah memeberikan tingkat pengembalian lebih baik
dari perubahan tingkat pengembalian pasar secara keseluruhan.
d)
Saham-saham
bertahan (defensive stock/countercyclical stock)
Ciri saham ini
adalah tetp stbali selama periode resesi.
e)
Saham spekulatif
(speculative stock)
Ciri saham ini
adalah perusahaan-perusahaan ini beroperasi dengan kegiatan yang memiliki
risiko usaha tinggi.
f)
Saham
pendapatan (income stock)
Saham
pendapatan adalah saham yang membayar deviden melebihi jumlah rata-rata
pendapatan.
g)
Saham bertumbuh
emerging (emerging growth stock)
Saham jenis ini
adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil dan
memiliki daya tahan yang kuat .
3)
Jenis saham
berdasarkan kepemilikan
a)
Saham atas
tunjuk (bearer stock)
Pada saham ini nama pembeli tercantum dalam sertifikat saham.
b)
Saham atas nama
(registered stock)
Jenis saham ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang
sertifikat saham ini sebagai pemilik saham serta secara hokum tidak memerlukan
endorsement.
4)
Jenis saham lainnya
a)
Saham second
linier
Saham ini
merupakan saham yang memiliki frekuensi lebih kecil dari saham blue chip. Saham
ini umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sedang berkembang.
b)
Saham
tidur/third liner
Saham ini
sangat jarang ditransaksikan, hal ini disebabkan karena jumlah saham yang
dicatat terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi dan pendiri
perusahaan atau mungkin juga dapat disebabkan oleh kinerja perusahaan yang
bersangkutan memiliki prospek yang kurang baik.
|
big market capitalization
|
||||
|
kapitalisai
|
|
medium market capitalization
|
||
small market capitalization
|
|||||
|
Growth stock
|
||||
|
Income stock
|
||||
|
fundamental
|
|
Speculative stock
|
||
Defensive stock
|
|||||
saham unggul
|
|||||
saham
|
|||||
Emeraina growth stock
|
|||||
Cyclical stockcy
|
|||||
|
Saham atas unjuk
|
||||
|
kepemilikan
|
||||
Saham atas nama
|
|||||
|
Saham biasa
|
||||
|
hak tagihan
|
||||
Saham preferen
|
|||||
|
Saham secondliner
|
||||
|
lain-lain
|
|
|||
Saham tidur
|
5)
Jenis saham
berdasarkan hak tagihan
a)
Saham biasa
(common stock)
Saham jenis ini
dapat dikatakan saham tanpa hak istimewa, misalnya atas deviden, penentuan
pengurus, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidisi.
(1). Investor
mendapaatkan diveden
(2). Investor
mendapaatkan capital gain
(3). Risiko
investasi saham biasa
b)
Saham preferen
(preferred stock)
Saham prioritas
yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila saham
satu tahun tidak dapat dibayarkan, pada tahun-tahun berikutnya dividen yang
belum dibayarkan tadi harus dilunasi terlebih dahulu sebelum dapat mengadakan
pembagian dividen utuk saham biasa.
(1). Proiritas
saham preferen
(2). Keungulan
saham preferen
(3). Risiko
investasi saham preferen
F.
Penilaian
Saham
1. Penilaian
saham preferen
Saham
yang memberikan sejumlah deviden yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak
terbatas. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo.
Po
= Nilai saham preferen
Dp
= Deviden setiap periode
Kp
= tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham preferen.
Contoh
: saham deferen PT jasa marga memberikan deviden setiap periode sebesar
575/lembar saham tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 9%. Berapakah nilai
saham prefferen tersebut.
Jawab
:
2. Penilaian
saham biasa
a. Deviden
bertambah secara konstan
Po
: harga saham
Do
: nilai deviden terakhir
g
: tingkat pertumbuhan perusahaan
ks
: tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut
contoh
: suatu saham membayarkan deviden Rp. 200 tahun ini. Kemuan saham tersebut
diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5% dan tingkat
keuntungan yang syaratkan adalah 20% berapa harga yang pantas untuk saham
tersebut.
Jawab
:
= 200 (1+0,05)/0,2-0,05
= 1400
b. Deviden
bertambah secara tidak konstan
Contoh
: perusahaan yahoo selama ini membagi deviden yang jumlahnya berbeda sesuai
dengan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan
sebesar 30% / tahun selama 3 tahun mendatangi tetapi setelah itu pendidikan
akan menurun menjadi 10% / tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan
menginginkan return sebesar 16% deviden terakhir yang dibagikan adalah
150/lembar. Berapakah harga saham perusahaan tersebut mendatang.
Jawab
: a. aliran kas pertumbuhan yang konstan
Do
: 150
= 168,10 + 189,18 + 211,25 = 568,53
Jawab
: b. aliran kas pertumbuhan tak hingga
D4
= 329,55 (1+0,10) = 362,50
Jadi harga yang sesuai
untuk saham tersebut adalah sebesar 4439,19
BAB IV
INSTRUMENT WARRANT
G.
Pengertian
Warrant
Warrant
diterbitkan oleh bank dan institusi-institusi keuangan yang diperdagangkan
dalam pasar saham dengan tujuan agar investor tertarik membeli obligasi atau
saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku
bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan dananya ke bank,
tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, jika menerbitkan obligasi dengan
bunga rendah, kemungkinan kurang laku. Agar obligasi berbunga rendah itu
menarik bagi investor, obligasi disertai warrant.
Warrant
merupakan salah satu bentuk derivative, artinya warrant mendapatkan nilainya
dari instrument yang lain (atau menjual) instrument yang mendasari. Sebagian
warrant member pemegang hak untuk membeli (atau menjual) instrument yang
mendasari (yaitu saham) dari (atau ke) penerbit warrant pada harga yang telah
ditentukan dalam persyaratan penerbitan. Sebagian warrant yang lain memberi
pemegang untuk menerima pembayaran kas yang berhubungan dengan nilai dari
instrument yang mendasari pada waktu tertentu (misalnya, warrant indeks).
Warrant
(dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sejumlah lembar saham pada harga yang telah ditentukan. Warrant serupa dengan
opsi jenis call (call option)[3]
yang diterbitkan oleh perusahaan. Biasanya warrant diterbitkan bersama dengan
penerbitan atau penjualan obligasi (surat tanda hutang) suatu perusahaan.
Pembeli obligasi akan memperoleh sejumlah warrant sebagai bonus[4].
Waktu untuk pembelian saham atau exercise warrant biasanya dapat dilakukan kapan saja selama masih dalam
suatu periode yang telah ditentukan. Jika model exercise sewaktu-waktu sebelum
tanggal jatuh tempo. Perusahaan juga mungkin menerbitkan warrant yang hanya
dapat di-exercise pada waktu yang telah ditentukan atau meniru model “European
call option”. Pada pembahasan ini, penulis mengasumsikan warrant dapat
di-exercise sewaktu-waktu selama periode yang telah ditentukan.
H.
Karakteristik
Warrant
1. Exercise
price (X)
Exercise
price adalah harga yang telah tertera pada warrant. Pemegang warrant dapat
membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori
option, pemegang warrant hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di
pasar (S) lebih tinggi dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu
exercise price pada suatu warrant. Namun demikian, ada juga warrant yang
memiliki exercise price yang semakin tinggi (stpped exercise price). Misalnya,
untuk warrant dengan maturity 10 tahun untuk 5 tahun pertama exercise price-nya
adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya naik menjadi Rp.
15.000,- stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik
warrant untuk segera menukarkan warantnya dengan saham jika nilai perusahaan
meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat.
3. Expiration
Date
Meskipun
ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya warrant
memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya warrant dengan usia 10 tahun, pemegang
warrant ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan
selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah
melebihi exercise price (X), pemegang warrant tidak akan pernah menikmati
keuntungan dari exercise warrant. Seperti halnya stpped-up exercise price,
expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit warrant untuk
memaksa pemegang warrant melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang
expiration date harga sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang warrant
tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
4. Detachability
Meski
dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant dapat
diperjual belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal
memiliki alternative untuk menjual warrant sendiri, obligasi sendiri, atau
kombinasi keduanya. Non-attachable warrant adalah warrant yang tidak dapat
dijual secara terpisah. Warrant semacam ini hanya dapat dipisahkan dari
sekuritas induk jika warrant diexcercise (ditukar dengan saham).
5. Exercise
ratio
Exercise
ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price
untuk satu lembar warrant. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat
digunakan untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.
I.
Keuntungan
Membeli Warrant
1. Membeli
warrant seperti menabung. Perbedaanya adalah surat tanda menabung tidak dapat
diperjual belikan, sedangkan warrant dapat diperjualbelikan. Selain itu warrant
bias diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena
kemampuanya memberikan penghasilan ganda, terutama warrant yang menyertai
obligasi. Disamping itu, akan dapat bunga obligasi, kelak setelah warrant
dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan deviden dan capital gain.
2. Dengan
membeli satu paket obligasi yang disertai warrant, berarti investor akan
mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari
deviden saham biasa. Akan tetapi, hanya pemegang warrant yang menggunakan
haknya, yang akan menerima deviden. Pemegang obligasi yang disertai warrant
kemungkinan akan mendapat keuntungan dari capital gain.
J.
Resiko
Investasi Warrant
1. Investor
(pembeli warrant) akan menerima bunga yang lebih rendah.
2. Kesempatan
mendapatkan capital gain hilang.
3. Merunya
EPS (earning per shar/pendapatan per saham).
4. Penambahan
jumlah saham yang beredr juga akan menurunkan EPS.
K.
Pendapatan
Yang Diperoleh Investor Warrant
1. Bunga
warrant
Pendapat
berupa bunga akan diperoleh investor yang membeli warrant yang menyertai
obligasi. Dengan membeli obligasi, otomatis investor akan mendpatkan bunga.
Obligasi yang disertaiwarant yang bias dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu
mendatang, tidak berpengaruh terhadap hak investor atas bunga obligasi.suku
bunga obligasi yang disertai warrant biasanya lebih rendah dari suku bunga
bank. Bunga diperoleh sebagai imbalan pembelian obligasi, maka ketika investor
memutuskan membeli obligasi, akan mendapatkan bunga yang pembayaranya
tergantung perjanjian yang disepakati bersama. Dalam praktiknya, ada yang
menawarkan pembayaran bunga, bulanan, semesteran, atau tahunan.
2004
2005 2006 2007 2008
bunga
|
beli
|
bunga
|
bunga
|
Tidak konversi
|
Investor
|
bunga
|
2. Deviden
Warrant
adalah hak untuk membeli saham pada harga dan waktu tertentu. Karena ini
merupakan hak, jika investor menggunakan haknya, berarti akan mendapatkan
saham. Sebagai pemegang saham, akan mendapatkan dividen. Besarnya dividen
ditentukan oleh rapat umum pemegang saham. Jika ingin mendapatkan dividen,
harus bersedia menahan saham yang dibeli dalam waktu yang relative lama.
Setidaknya satu tahun karena emiten telah menerbitkan laporan tahunan dan
membagikan dividen. Menahan saham saham tidak perlu terlalu lama untuk
mendapatkan dividen karena pembelian saham bias dilakukan menjelang emiten akan
membayar dividen.
2004 2005 2006
beli
|
1.
laporan keuangan
|
Konversi saham
|
2.
RUPS
|
investor
|
Dividen
|
Laba
dilahan
|
3. Capital
gain
Capital
gain bias diperoleh bila pemegang obligasi yang disertai warrant menjualnya
dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain
bias diperoleh jika pemegang obligasi yang disertai warrant mendapat diskon
pada saat melakukan pembelian. Oleh karena itu, pada saat jatuh tempo, akan
mendapatkan pelunasan sebesar harga pari dengan syarat investor tidak
menggunakan haknya. Capital gain juga bias diperoleh bila setelah melakukan
konversi menjadi saham biasa, investor bias menjual sahamnya diatas harga
perolehan. Capital gain obligasi yang disertai warrant bias dating dari tiga
kesempatan berikut ini:
a) Pada
saat terjadi penjualan obligasi yang disertai warrant, capital gain bisa datang
kapan saja, asalkan setiap penjualan berhasil menjual di atas harga
pembelianya.
b) Saat
jatuh tempo. Untuk mendapatkan capital gain harus dipenuhi dua syarat, yaitu
pemegang warrant memutuskan tidak menggunakan haknya melakukan konvensi dan
pemegang warrant mendapat diskon saat
membelinya
c) Saat
terjadi penjualan saham, dengan syarat pemegang warrant melakukan konversi dan
berhasil mejual sahamnya.
L.
Jenis-Jenis
Warrant
1. Warrant
ekuitas
Warrant
call ekuitas dan warrant put ekuitas diterbitkan atas sekuritas-sekuritas
(dalam sebagian kasus, sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar modal
diluar negeri). Harga exercise umumnya ditentukan mendekati nilai sekuritas
pada saat penertiban. Jangka jatuh tempo umumnya nilai dari sekitar tiga bulan
sampai tiga tahun dari tanggal penertiban (rata-rata Sembilan bulan). Warrant
ekuitas dapat bergaya exercise Amerika serikat atau eropa dan jika di-exercise,
di-settle dengan menyampaikan sekuritas yang mendasarinya. Warrant ekuitas
umumnya diperdagangkan secara tinggi, khususnya untuk mereka yang mempunyai
jangka jatuh tempo yang pendek.
2. Warrant
ekuitas internasional
Warrant
ekuitas internasional adalah warrant call ekuitas dan warrant put ekuitas atas
sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar mpdal diluar negeri, ini
membangkitkan isu-isu yang lain yang mesti anda pertimbangkan. Anda semestinya
berbicara ke panasihat terakeditasi tentang kekompleksan tambahan dari warrant
ekuitas international.
3. Warrant
halangan ekuitas
Warant
halangan ekuitas adalah warrant ekuitas dengan karakteristik halangan yang
umumnya menyebabkan warrant berakhir sebelum tanggal jatuh tempo. Dalam
sebagian kasus memicu tingkat halangan mungkin menyebabkan harga exercise dan
halangan direset.
4. Warrant
indeks
Warrant
indeks dihubungkan dengan unjuk kerja dari indeks harga saham, misalnya IHSG
atau indeks-indeks harga saham diluar negeri. Tingkat exercise (daripada harga
exercise) diekspresikan dalam titik indeks, warrant-warant ini di-settle secara
kas pada exercise atau jatuh tempo. Secara umum, warrant indeks diperdagangkan
secara tinggi dan ditanggali secara pendek (rata-rata tiga bulan).
5. Warrant
indeks halangan
Sebagian
warrant indeks mempunyai tingkat halangan. Konsekuensi dari memicu halangan
didefinisikan dalam kondisi penerbitan dari seri warrant tersebut.
6. Warrant
indeks asing
Warrant
indeks dapat juga diterbitkan atas indeks-indeks asing yang mewakili gerakan pada pasar-pasar
modal asing. Warrant ini mempunyai multiplier indeks dalam mata uang local atau
mata uang asing (dengan jumlah asing dikonversikan ke jumlah local pada saat
settlement). Anda semestinya berbicara pada nasihat derivative terakreditasi
tentang karakteristik unik dari warrant indeks asing.
7. Warrant
installement (cicilan)
Warrant
installement adalah warrant call yang dapat bergaya exercise eropa atau emorika
dan umumnya mempunyai masa hidup antara duabelas bulan dan sepuluh tahun.
8. Warrant
endowment
Warrant
endowment adalah warrant jangka panjang dengan masa hidup sepuluh tahun.
Warrant ini umumnya atas sekuritas (atau sekumpulan sekuritas) yang terdaftar
pada pasar modal di tempat anda dan bergaya jenis exercise eropa. Warrant
endownment dipromosikan sebagai produk investasi yang dibeli oleh investor dan
dipegang sampai jatuh tempo.
9. Warrant
modal terlindung (capital protected)
Warrant
capital plus mempunyai jaminan modal, artinya anda dijamin mendapatkan kembali
paling tidak modal awal anda saat warant jatuh tempo.
10. Warrant
harga exercise rendah
Warrant
harga exercise rendah umumnya adalah warrant call ekuitas dengan exercise yang
sangat rendah relative terhadap harga pasar dari instrument yang mendasarinya
pada waktu penerbitan (misalnya, satu sen). Pembeli warrant harga exercise
rendah secara efektif membayar secara penuh dari nilai instrument yang
mendasarinya dimuka.
11. Warrant
terbatas
Warrant
terbatas dipasarkan dibawah banyak nama meskipun strukturnya mungkin
sama/mirip. Call terbatas, bloc, COS, DYNO, disco adalah sebagian dari
nama-nama tersebut. Warrant ini membatasi potensi keuntungan untuk pemegang
warrant, tetapi member keuntungan-keuntungan yang lain sebagai imbalanya.
Warrant ini juga mempunyai harga exercise yang rendah relative terhadap harga
dari instrument yang mendasarinya dan umumnya bergaya exercise eropa.
12. Warrant
pendapatan premi (premium income warrant/PIE)
Jenis
warrant terbatasi yang lain menawarkan pendapatan premi sebagai imbalan dari
menyerahkan sebagian potensi keuntungan. Warrant ini berisi sebagian dari
karakteristik warrant terbatasi yang disebutkan diatas, juga sebagian dari
karakteristik warrant installment. Warrant ini diterbitkan atas sekumpulan
saham sehingga warrant mempunyai nilai wajah yang tinggi.
13. Warrant
mata uang
Pemegang
warrant mata uang mungkin menukar sejumlah mata uang asing kemata uang local
atau seblum tanggal jatuh tempo. Nilai warrant naik dan turun sesuai dengan
gerakan dalam nilai tukar antara mata uang asing dan local. Sebagai contoh
pemegang warrant call AUD/USD mendapat keuntungan dari kenaikan dalam nilai
tukar AUD/USD dan pemegang warrant put AUD/USD mendapatkan keuntungan dari
penurunan dalam niali tukar AUD/USD.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Obligasi adalah surat
berharga atau sertifikat yang berisi kontrak atau antara pemberi pinjaman
(dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi, surat
obligasi merupakan selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas
tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi
Saham
adalah sartifikat keuangan yang merupakan bagian dari modal perusahaan atau
bagaian dari modal suatu perusahaan yang seorang pemegang saham itu termasuk
pemilik aset perusahaan.
Warrant
(dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sejumlah lembar saham pada harga yang telah ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Buletin
Institute Bisnis Indonesia, (1996), “Perkembangan Pasar Uang an Pasar Modal di
Indonesia”.
Gitman,
Lawrence J and Joehnk, Michael D (1990), Fundamentals of investing, fourth
editing, Harper Collins Publisher, New York.
Himpunan
Peraturan Pasar Modal Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen
Keuangan, Agustus 1997:
Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996.
Mahmud,
HZ, (1996) “Kapitalisasi Pasar”, Media Indonesia, 15 Juli 1996.
Samsul, Mohamad. Pasar
Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga. 2006.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA.
2010.
[1]Prof. DR. H. Veithzal Rival,
S.E., M.M., MBA dkk., Financial
Institution Management (Manajemen Kelembagaan Keuangan), (Jakarta :
Rajawali Pers, 2013), hlm. 135.
[2] Eugene F. Brigham dan Joel F.
Houston, Manajemen Keuangan, ( Jakata
: Erlangga, 2001), hlm. 297-298.
[3] Pembahasan tentang option dapat
dilihat pada Bab XIX buku ini
[4] Warrant dan obligasi konversi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar