“PERMASALAHAN
DALAM USAHA RUMAH MAKAN”
Dosen
MK :
Dzkri
Disusun
Oleh :
JOHAN
SAPUTRA
(1221040082)
Semester
III
Ekonomi
Islam B
EKONOMI
ISLAM
FAKUTAS
SYARI’AH
IAIN
RADEN INTAN LAMPUNG
2013
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan
kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “permasalahan
dalam usaha rumah makan’’ sesuai dengan rencana.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan
tugas management dan untuk memenuhi ilmu pengetahuan bagi yang mempelajari bidang
ilmu ekonomi pada khususnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu pemakalah mengharapkan
kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pembimbing guna menyempurnakan
untuk makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Bandar Lampung, November 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat
ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah
banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan
memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak
hanya berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu tetapi juga dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini
oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa
dibayangkan berapa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan.
Dalam hal ini harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif
dalam mengatasi pengangguran karena pemerintah hanya membantu dengan
program-program pemerintahan seperti UKM (Usaha Kecil Menengah), sementara itu
yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah berharap
agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era pasar terbuka
saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja menjadi
pencipta lapangan pekerjaan (entrepreneur).
B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan
masalah Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menjadi seorang entrepreneur
yang baik dalam menjalankan usaha?
2.
Apa yang harus dimiliki entrepreneur dalam menjalankan
usaha?
3. Bagaimana konsep pemasaran dalam usaha
rumah makan?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan
rumusan dan batasan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui cara menjadi seorang
entrepreneur yang baik dalam menjalankan usaha.
2.
Mengetahui hal-hal apa saja yang harus dimiliki entrepreneur
dalam menjalankan usaha.
3. Mengetahui konsep pemasaran yang
dipakai dalam usaha rumah makan.
D. Manfaat Penulisan
Untuk
itulah saya menyusun makalah ini untuk membahas tentang bagaimana menjadi
seseorang yang siap untuk menghadapi evolusi zaman yang perkembangannya sangat
cepat yaitu dengan menjadi seorang entrepreneur. Dan yang akan saya bahas dalam
makalah ini adalah mengenai usaha rumah makan dan cara bagaimana mengembangkan
usaha rumah makan dengan posisi kita sebagai entrepreneur bukan wirausaha
maupun wiraswasta..
Saya
berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang
ingin menjadi seorang entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga
makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah
bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Enterpreneur
Istilah
entrepreneur selalu diartikan sebagai wirausaha, wiraswasta, dan pengusaha yang
tentunya didalam istilah-istilah tersebut selalu berkaitan erat dengan kata
bisnis. Sebagai seorang awam yang tidak terlalu mengenal dengan benar apa
maksud dari entrepreneur selalu membenarkan istilah-istilah diatas. Tetapi
sebenarnya wirausaha dan wiraswasta berbeda dengan entrepreneur. Wirausaha
berarti “wira” berani dan “usaha” (bahasa melayu) yang bila diartikan berarti
seseorang yang berani usaha tanpa memperhatikan berhasil atau tidaknya usaha
tersebut. Sedangkan wiraswasta bisa diartikan sebagai orang yang hanya bekerja
disektor pemerintahan saja, sehingga bila orang tersebut berani mengambil
resiko dan keluar dari sektor pemerintahan, maka orang itu disebut wirausaha.
Bila kita melihat arti entrepreneur secara sejarah, maka kita bisa menyimpulkan
bahwa wirausaha dan wiraswasta itu adalah bagian dari makna entrepreneurship.
Entrepreneur itu sendiri memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan wirausaha dan wiraswasta. Jadi entrepreneur tidak bisa disamakan dengan
wirausaha maupun wiraswasta. Seorang entrepreneur tidak perlu disibukan dengan
masalah bisnis yang menyangkut masalah internal dari bisnis itu sendiri. Bila
menjadi entrepreneur kita bisa menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga,
menghadiri pesta pernikahan teman, dan lain-lain.
Ada
beberapa macam bisnis, diantaranya yaitu bisnis yang mengeluarkan modal besar,
modal kecil, dan bisnis yang dalam pengembaliannya modalnya cepat maupun jangka
panjang. Hal ini perlu diperhatikan bagi seseorang yang akan menekuni bisnis
tertentu sehingga dalam prakteknya tidak akan gagal ditengah jalan. Pilihlah
dengan tepat salah satu dari beberapa macam bisnis tersebut, karena seorang
entrepreneur memang diharuskan bisa menentukan pilihan yang tepat walau itu
sulit. Seorang entrepreneur harus bisa melihat suatu peluang dari perspektif
yang berbeda dari orang lain atau yang tidak terpikirkan oleh orang lain.
entrepreneur yang berhasil adalah entrepreneur yang mampu bertahan dengan
segala keterbatasannya, memanfaatkan, dan meningkatkannya untuk memasarkan
(tidak hanya menjual) peluang tersebut dengan baik serta terus menciptakan reputasi
yang membuat bisnis itu berkembang.
Ada
beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang
entrepreneur, anatra lain:
1.
Memutuskan
2.
Memulai
3.
Membangun
4.
Memasarkan
5.
Mewujudkan
Karena
yang dibahas dalam makalah ini mengenai usaha rumah makan, maka tahapan-tahapan
tersebut berhubungan dengan bagaimana proses membangun usaha rumah makan.
Dengan
kata lain poin pertama dari tahapan tersebut telah terlaksanakan karena telah
diputuskan bahwa usaha yang akan dijalankan adalah usaha rumah makan.
Berikutnya adalah memulai usaha itu sendiri. Banyak orang merasa kesulitan
dalam memulai usaha, alasan pertama yang keluar dari mulut mereka adalah
mengenai modal. Semua orang pasti berpikir bahwa mereka tidak mempunyai modal,
karena yang mereka maksud dengan modal adalah hanya sebatas uang. Sebenarnya
uang hanya 10% dari semua modal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Uang
memang diperlukan dalam memulai bisnis, tetapi uang itu hanya menentukan besar
atau kecilnya usaha yang akan dijalankan. Mendapatkan modal berupa uang pada
saat ini terbilang cukup mudah, karena pemerintahpun telah mengadakan program
peminjaman uang untuk memulai usaha kecil atau menengah. Jadi uang bukanlah
masalah lagi bagi orang yang akan memulai bisnis. Selain uang masih ada lagi
beberapa modal yang diperlukan dalam memulai sebuah usaha.
Berikut
adalah modal yang bukan berupa uang tetapi wajib dimiliki oleh semua orang yang
akan memulai usaha.
1. Pengalaman
Pengalaman
adalah modal yang paling penting dari semua modal yang diperlukan dalam memulai
usaha. Ini bisa digunakan sebagai titik sentral didalam menentukan jenis usaha
yang akan dijalani.
2. Pengetahuan
Dengan
semakin banyaknya pengalaman maka pengetahuan juga akan menyeimbanginya. Dengan
pengetahuan diharapkan kita bisa menguasai pasar dengan baik.
3. Skill
Bila
mempunyai skill tertentu (dalam hal ini memasak) tentunya akan jauh lebih baik
lagi. Usaha yang dilandaskan oleh skill akan cepat pertumbuhannya dibandingkan
dengan usaha yang tidak dlandasi dengan skill.
4. Keberanian
Maksud
dari keberanian disini adalah berani mengatasi rasa takut menanggung resiko
yang akan datang.
5. Kreativitas dan Inovasi
Buat
masakan-masakan yang beda dari rumah makan lainnya. Gunakan kreativitas untuk membuat
resep-resep baru yang dapat menjadi ciri khas dari rumah makan yang kita
jalankan.
6. Gairah dan semangat
Dukungan
semangat dari rekan-rekan juga merupakan modal yang tidak kalah bernilainya
dari sekadar modal uang.
Modal
telah kita miliki, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah membangun usaha
yang baru kita mulai. Dalam membangun usaha rumah makan sebaiknya perhatikanlah
beberapa tips berikut ini:
1) Pilih lokasi yang strategis
Pilih
lokasi yang sestrategis mungkin agar banyak orang mudah mengunjungi rumah makan
kita. Biasanya tempat yang strategis yaitu di dekat kantor, kampus, pinggir
jalan raya, dan tempat-tempat yang selalu dilalui oleh orang-orang yang
beraktivitas di luar rumah. Tempatnya tidak perlu terlalu besar dulu, sesuaikan
dengan modal dan toleransi Anda menghadapi risiko usaha. Desain rumah makan
kita dan buat tempat yang senyaman mungkin, bila kita mempunyai konsep dalam
hal mentata ruangan itu lebih bagus. Misalnya tempat dari rumah makan kita
bertema tradisional, maka atur ruangan sedemikian mungkin untuk menyesuaikan
dengan tema yang kita pakai. Ini juga akan menambah nilai plus dari para
pelanggan yang mengunjungi rumah makan kita
2) Harus mementingkan rasa
Rasa
adalah segalanya, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul
ahli dibidangnya. Juallah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan
coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Sebaiknya kita lakukan beberapa kali percobaan tentang enak tidaknya masakan
yang akan dijual dengan melibatkan beberapa orang sebagai "konsumen".
Setelah mereka semua menyatakan enak, kita baru boleh membukanya.
3) Mengurus surat izin
Mengurus
surat izin tidak sesulit yang dibayangkan. Surat izin wajib dimiliki bagi siapa
saja yang akan membuka usaha. Tentunya kita tidak ingin usaha kita digrebeg
oleh pihak berwajib karena tidak memiliki surat izin bukan? Bisa surat izin
usaha dari RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya
maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini sangat
diperlukan bila usaha kita di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa
pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD
(Usaha Dagang) milik perseorangan.
4) Pemilihan nama
Sebaiknya
bukan hanya mudah dikenal, tetapi juga akrab dan sesuai. Nama juga jangan
terlalu panjang dan harus mudah diingat. Harap diperhatikan juga untuk tidak
menganggap remeh persamaan nama dengan rumah makan lain. Sebab bisa menimbulkan
persengketaan. Perhatikannlah merek-merek yang sudah ada, lalu bikin yang
berbeda.
Setelah
semua itu sudah tertata rapi dalam suatu konsep yang matang, langkah terakhir
yang kita lakukan adalah memasarkan usaha rumah makan kita. Banyak cara yang
dapat dilakukan dalam memasarkan suatu usaha kepada konsumen, misalnya melaui
iklan, brosur, dan spanduk atau dengan memasang Papan Nama dengan ukuran yang
besar agar mudah dibaca. Papan nama harus berbentuk empat persegi panjang
dengan bagian panjang sisi bawah dan atas. Pilihlah huruf yang mudah dibaca
dengan warna dominan jika mata menatap dapat langsung menangkap informasi.
Sebelum
Rumah makan dibuka, pasanglah spanduk dibagian depan dengan memberitahukan
bahwa rumah makan segera dibuka. Pemasangan spanduk dapat ditambah dilokasi
perkantoran yang menjadi sasaran rumah makan kita. Kalau memungkinkan dapat
pula dipasang melintang jalan didepan rumah makan tersebut. Promosi untuk
pembukaan dapat dilakukan menyebarkan brosur keperkantoran yang menjadi target
pasar. Pada hari pembukaan dapat diawali syukuran dengan mengundang, kerabat
dekat, teman teman, anak yatim piatu atau orang jompo yang tinggal didaerah
tersebut dengan tokoh masyarakat didaerah tersebut. Lakukan sedikit upacara
sehingga calon pelanggan dapat melihat keramaian dan memotivasi mereka untuk
mencoba rumah makan anda. Dengan potongan harga dan kedatangan para keeabat
diharapkan banyak tamu yang datang yang pafa akhirnya akan mengundang lebih
banyak tamu yang datang.
Dengan
demikian semua tahapan kini telah dilakukan, maka kita tinggal memetik hasil
dari usaha yang sudah kita bangun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sama
halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang
panjang untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung
pada rasa dan kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita
harus memulai bisnis ini.
Untuk
membuka usaha diperlukan kemauan yang keras,
perjuangan tak kenal lelah, kesediaan menghadapi segala kemungkinan,
selalu berproses pikir positif, telaten dan ulet dalam melakukan
pekerjaan, informasi dan konfirmasi harus selalu mendapatkan, kreatif,
ulet, telaten, sabar dan pantang menyerah.
B. Saran
Dapat
dikembangkan lagi dalam usaha rumah makan yang menjalankannya,serta lebih
memiliki suatu tempat yang sangat strategis dan juga mengenai rasa pada suatu makanannya.
Bagi para pengusaha rumah makan harus melaporan tentang adanya suatu usaha yang
dijalankannya sekarang. Sedangkan bagi pemerintah lebih dipantau lagi tentang
suatu perizinan usaha pada pengusaha yang sedang menjalankan usaha rumah makan.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Hendro, dan Chandra W. W.. M.Com
(IS). 2006. Be a Smart and Good Enterpreneur, Jakarta: Bagian Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar