Senin, 01 Desember 2014

NEGARA UGANDA



“NEGARA UGANDA”

A.    Sejarah Negara Uganda
Pada mulanya Uganda dikuasai oleh beberapa suku-suku besar yang berprofesi sebagai pemburu. Suku terbesar adalah suku Baganda atau Buganda. Suku ini berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Kimera. Giovani Miani (seorang penjelajah dari Italia) adalah orang Eropa pertama yang menemukan Uganda pada tahun 1860.
Kemudian, para misionaris berdatangan. Pada tahun 1862 ditemukan situs Raja ke-30 dari Kerajaan Buganda yang ditengarai berkuasa pada abad ke-16. Pada abad ke-19, Uganda dikuasai oleh Inggris dan Mesir. Ketika itu Uganda menjadi salah satu provinsi Mesir bernama Equatoria. Penguasaan Equatoria oleh Mesir berakhir pada pemerintahan Emin Pasha pada tahun 1889 dan beralih ke tangan Inggris pada tahun 1890.
Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan dari Inggris dimulai pada tahun 1945-1949, yaitu ketika ada kerusuhan kaum proletar di Buganda. Pada 1953, Raja Mutesa II (Kabaka) diasingkan ke Inggris dan dikembalikan ke Uganda pada tahun 1955. Akhirnya pada 9 Oktober 1962, Uganda memnperoleh kemerdekaan dari Inggris.
Apollo Milton Obote terpilih sebagai perdana menteri pertama. Kabaka Edward Mutesa II (Raja Buganda) sebagai kepala negara. Pada tahun 1966 terjadi pembunuhan berdarah di istana, hingga akhirnya Milton Obote menghapuskan Kerajaan Buganda dan Kabaka Edward Mutesa II mengasingkan diri ke Inggris hingga wafat dalam kemiskinan selama tiga tahun.
     

Uganda merdeka pada 9 Oktober 1962 . Sir Edward Mutesa , raja Buganda ( Mutesa II ) , terpilih sebagai presiden pertama , dan Milton Obote perdana menteri pertama , negara yang baru merdeka. Dengan bantuan seorang perwira militer muda, Kolonel Idi Amin , Perdana Menteri Obote merebut kekuasaan pemerintah dari Presiden Mutesa empat tahun kemudian .
A. Geografi
Uganda, dua kali ukuran Pennsylvania , adalah di Afrika Timur . Hal ini berbatasan di sebelah barat oleh Kongo , di utara oleh Sudan , di timur oleh Kenya , dan di selatan oleh Tanzania dan Rwanda . Negara , yang terletak di khatulistiwa , dibagi menjadi tiga dataran rendah utama daerah – rawa , dataran tinggi subur dengan bukit-bukit berhutan , dan wilayah gurun . Danau Victoria merupakan bagian dari perbatasan selatan
Walaupun tidak memiliki pantai, Uganda mempunyai beberapa danau besar, seperti Danau Victoria, Danau Albert, Danau Kyoga, dan Danau Edward. Negeri ini terletak di plateau Afrika Timur, kira-kira 900 m di atas permukaan laut. Pada umumnya Uganda beriklim tropis, tapi terdapa t juga variasi. Uganda mempunyai beberapa pulau di danau Victoria. Kota-kota terpenting terletak di selatan di dekat danau Victoria termasuk ibukota Kampala dan kota di dekatnya Entebe.
Uganda terbagi dalam 70 distrik, 4 daerah administratif: Utara, Timur, Sentral dan Barat. Distrik ini dinamai menurut kota terbesarnya, misalnya kota Kampala terletak di distrik Kampala.
B.     Politik
Presiden Uganda Yoweri Museveni saat ini tampil sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden memberi tugas kepada Perdana Menteri Apolo Nsibambi untuk mengendalikan aids. Parlemen Nasional yang terdiri 303 anggota, sekitar 86 di antaranya memberikan dukungan untuk itu. Kaum wanita dan militer juga diperkenankan masuk di parlemen. Anggota sisanya dipilih untuk masa lima tahun dalam pemilu. Hanya 75% penduduk yang mengikuti pemilu.
Dalam rangka mengatasi kekerasan bermotif keagamaan, kegiatan partai-partai politik dibatasi mulai tahun 1986. Dalam sistem demokrasi tanpa partai yang dipelopori oleh Yoweri Museveni, partai politik masih ada tapi tidak boleh berkampanye pada pemilu atau langsung mencalonkan kandidat (walaupun kandidat itu bisa saja datang dari partai politik). Referendum tahun 2005 (bulan Juli) menghapus pembatasan politik multipartai yang telah berlangsung selama 19 tahun ini.
C.    PEREKONOMIAN DI UGANDA
a)      Tinjauan ekonomi Uganda
Ekonomi Uganda memiliki potensi besar diberkahi dengan Sumber Daya Alam yang signifikan, termasuk tanah subur yang luas, curah hujan teratur, dan deposit mineral, ternyata siap untuk pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pengembangan di kemerdekaan. Namun, ketidakstabilan politik kronis dan manajemen ekonomi yang tidak menentu menghasilkan rekor penurunan ekonomi yang terus-menerus meninggalkan Uganda antara negara-negara termiskin di dunia dan paling berkembang.
Pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling penting karena mengakomodasi 80% tenaga kerja. Kopi merupakan ekspor terbesar. Semenjak 1986, pemerintah dengan dukungan dari negara-negara donor dan badan-badan internasional telah melakukan rehabilitasi dan stabilisasi ekonomi dengan melakukan reformasi mata uang, menaikkan harga ekspor hasil pertanian, menaikkan harga minyak dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

Perubahan kebijakan diarahkan kepada penurunan inflasi, serta percepatan produksi dan peningkatan hasil ekspor. Selama 1990-2001 perekonomian berubah menjadi solid yang disebabkan oleh berlangsungnya investasi di dalam rehabilitasi infrastruktur, peningkatan produksi dan ekspor, berkurangnya inflasi, secara bertahap keamanan mulai pulih, serta kembalinya pengusaha-pengusaha India – Uganda dari pengasingan. Pertumbuhan ekonomi semakin berkembang, kecuali harga kopi yang sangat variatif dimana kopi merupakan bahan ekspor utama, perbaikan pasar ekspor Uganda yang konsisten.

Di tahun 2000, Uganda berhasil mendapatkan pengurangan hutang dari Highly Indebted Poor Countries (HIPC) sebesar $1,3 milyar dan dari Paris Club mendapatkan pengurangan sebanyak $145 juta. Jumlah ini digabungkan dengan pengurangan hutang HIPC menjadi sekitar $2 milyar.
Produk pertanian memasok hampir seluruh pendapatan asing Uganda uang, dengan kopi (yang Uganda adalah produsen kedua terkemuka Afrika) terhitung sekitar 15% dan ikan 12% dari Ekspor negara . Ekspor non-tradisional produk, termasuk pakaian, kulit, kulit, vanili, sayuran, buah, bunga potong, dan ikan tumbuh, sementara Ekspor tradisional seperti katun, teh tembakau, dan terus menjadi andalan.

Kinerja sektor pertanian di Uganda telah terus ditingkatkan. Uganda membanggakan dirinya tanah pertanian yang baik (lahan) dan iklim seperti ada bisnis yang sangat besar dan peluang investasi di sub-sektor berikut:
-Ikan
-Kopi
-Bunga
-Buah ,sayuran dan kehutanan.

Uganda Teknologi Informasi Dan Komunikasi (ICT) sektor yang dinamis dan bersemangat. Sektor ini telah terdaftar pertumbuhan dua digit sejak tahun 2000 dan meningkat 33% . Arus masuk investasi sudah sangat kuat dan pada , sektor ini menarik lebih dari Dolar 73 juta. Kerja langsung berdiri pada 6000 sementara lebih dari 350.000 orang yang tidak langsung bekerja. Dinamisme sektor adalah hasil dari kerangka yang baik TIK Uganda hukum dan peraturan, lingkungan ekonomi yang stabil mikro dan reformasi ekonomi dikejar sejak awal 1990-an. Para Telekomunikasi subsektor, sebelumnya didominasi oleh operator tunggal nasional, secara progresif meliberalisasi selama 10 tahun terakhir.
Uganda adalah anggota: Organisasi Perdagangan Dunia, Konferensi Perserikatan Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Perdagangan Internasional Centre, WIPO, UNDP, FAO, UNIDO, Dana Moneter Internasional.

            b. Kerja sama antara Indonesia dan Uganda

Berdasarkan data statistik perdagangan RI-Uganda tahun 2008, terlihat bahwa trend perdagangan bilateral meningkat dari USD 9,310 juta menjadi USD 11,587 juta atau meningkat sebesar 24,46 % dibandingkan tahun2007. Ekspor Indonesia meningkat sebesar 67,39% sedangkan impor turun sebesar 12,30% sehingga membalikkan neraca perdagangan dari minus menjadi surplus.

Produk ekspor utama Indonesia antara lain meliputi crude palm oil, dentifrices, peralatan kedokteran gigi, synthetic staple fibres of polyester not carded, kertas dan produk kertas, industrial monocarboxylic fatty acids, discs for laser reading systems, furnitur, obat nyamuk dan battery. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Uganda antara lain adalah kapas, printed woven cotton fabrics dan tembakau.

Produk-produk Indonesia yang berpeluang masuk ke pasar Uganda antara lain meliputi consumer goods (makanan kecil/snacks, mie instant, bumbu, minuman dalam kemasan/botol), alat-alat listrik (lampu/neon, kabel, battery), kosmetik untuk golongan menengah ke bawah (sabun mandi, shampoo, parfum, deodorant, dll), kertas & stationary (commodity paper, specialty paper, security paper, dll.), construction materials (semen, clinker, keramik, pipa, dll.), household items, tekstil dan produk tekstil, peralatan pertanian sederhana, peralatan food processing untuk skala  home industry, dan mesin-mesin industri bekas (usia pakai tidak boleh melebihi 8 tahun).

Sedangkan peluang kerjasama ekonomi lainnya yang bisa dijajaki antara lain meliputi konstruksi jalan raya dan rel kereta api; pemeliharaan mesin pesawat terbang; investasi di bidang food processing dengan memanfaatkan bahan baku lokal (sayuran, buah-buahan, teh, kopi, ikan air tawar, dll.); investasi di bidang consumer goods untuk dipasarkan di wilayah Afrika Timur; investasi di bidang perkebunan untuk bahan baku industri di Indonesia (seperti kapas, kayu/pulp); budidaya perikanan air tawar (aquaculture); energi khususnya pengembangan microhydro power plant (0,5 – 5 Megawatt); pariwisata (pembangunan infrastruktur seperti hotel, resort, dan pelatihan pelaku pariwisata); pendidikan (kerjasama antar perguruan tinggi); serta healthcare (pembangunan infrastruktur/rumah sakit, peralatan kedokteran dan pelatihan tenaga ahli).
 
            e. hambatan hambatan kerjasama antara indonesia dan uganda
 Hambatan yang umumnya terjadi dalam menjalin perdagangan antara Indonesia dan Uganda, antara lain, sebagai berikut:
Di pihak Uganda:
·         Tradisional market Uganda ke Eropa, Amerika Serikat, India dan negara di Afrika lainnya.
·         Kurangnya pemahaman mengenai produk Indonesia dan kemampuan ekspor Indonesia.
·         Kurangnya kontak-kontak langsung antara pengusaha kedua negara.

Di pihak Indonesia:
·         Kurangnya pengetahuan mengenai potensi pasar Afrika Timur.
·         Belum adanya perjanjian kerjasama ekonomi bilateral.
·         Kurangnya upaya dan perhatian pemerintah Indonesia terhadap potensi dan peluang di benua Afrika. Hal ini dapat diidentifikasi dengan kurangnya kunjungan pejabat dan pengusaha Indonesia khususnya di Uganda.
·         Hal-hal diatas disebabkan oleh adanya persepsi yang kurang tepat mengenai benua Afrika pada umumnya. Untuk mendapatkan informasi lebih rinci serta bantuan fasilitasi dalam melakukan kontak dengan kalangan pebisnis setempat, pebisnis dari Indonesia dapat menghubungi KBRI Nairobi c.q. Pemegang Fungsi Ekonomi.

c. Potensi Investasi
Ekonomi Uganda sangat terpengaruh oleh melemahnya kinerja ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi dan pemasukan pemerintah diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan. Namun pemerintah Uganda reluctant untuk mengurangi anggaran belanja karena kawatir akan semakin memperburuk perekonomian dan meningkatkan beban hidup masyarakat, sehingga perubahan ekonomi yang dramatis tidak akan terjadi.

Pada bulan Juni 2009, National Development Plan (NDP) telah menggantikan Poverty Eradication Action Plan. Pelaksanaan NDP membutuhkan dukungan politik yang kuat. Uganda telah berhasil memelihara stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi selama duapuluh tahun terakhir, namun masih perlu memperbaiki infrastruktur transportasi dan energi untuk mendongkrak pembukaan lapangan kerja dan pengurangan angka kemiskinan. Program Bonna Baggawale (“Prosperity for All) yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tetap dijalankan oleh Pemerintah Uganda namun kinerjanya diperkirakan akan menurun.

D.    MACAM- MACAM PEREKONOMIAN UGANDA

a)      Uganda Ekspor
            promosi Dewan. UEPB adalah Promosi Organisasi Perdagangan Umum yang beroperasi di bawah Departemen Pariwisata, Perdagangan dan industri
b)      .Grup Madhvani
adalah salah satu diversifikasi terbesar sektor swasta Kelompok-kelompok di Timur Afrika, mempekerjakan lebih 10.000 orang. Mulai di Uganda pada tahun 1914, Grup telah berkembang menjadi konglomerat terdiversifikasi secara luas dengan penyebaran geografis ke negara-negara Afrikan berbagai, Timur Tengah, India dan Amerika Utara. Omset saat ini Grup di Uganda melebihi Dolar 100 juta. Aset Grup di Uganda dinilai lebih dari Dolar 200 juta, dengan beberapa Satuan mengalami ekspansi besar.
c)      Grup Mehta
adalah, multinasional multi-aktivitas perusahaan dengan kehadiran global (lebih dari 15.000 karyawan di seluruh dunia) mencakup empat benua: Asia, Eropa, Amerika Utara dan Afrika. India - Afrika koneksi selalu sangat dominan di Grup Mehta.
d)     Grup AYA
 adalah Timur cepat muncul Afrikan konglomerat yang memiliki minat dalam pengolahan makanan, Transportasi dan pengembangan properti. Investasi dalam milik tetap, pabrik, peralatan dan truk berjumlah lebih dari Dolar 100 juta dan Grup mempekerjakan lebih dari 2.000 orang

e)         BIDCO Minyak Refineries
 pada awalnya didirikan sebagai organisasi manufaktur yang, berkomitmen untuk menggunakan teknologi modern yang paling efisien untuk menghasilkan berbagai unggul produk. Selama bertahun-tahun, Bidco berhasil memenangkan lebih dari pasar, menjadi, produsen terbesar dan tumbuh tercepat dari minyak nabati, lemak, margarin, sabun dan protein konsentrat Tengah dan Timur Afrika.
Refernsi :
http://www.kemlu.go.id/nairobi/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=2&IDP2=8&l=id

Tidak ada komentar: